View Full Version
Selasa, 13 Mar 2018

Belum Tentu menjadi Tersangka, tetapi Kelakuan KPK Ini Disebut Bisa Buat Cemar Keluarga Korban

JAKARTA (voa-islam.com)- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa dikatakan lagi-lagi kena sentil oleh Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. KPK di antaranya diingatkan oleh Fahri agar senantiasa fokus ke persoalan hukum saja tanpa ada bau-bau atau unsur politis.

“Ini surat malam kepada @KPK_RI yang selalu gagah berani membuat norma baru dalam hukum negara. Kali ini, mereka akan mengumumkan calon tersangka Pilkada. Hebat luar biasa. Maka izinkan beta mengingatkan saja. #MelawanLupa #StopKPK @jokowi @Pak_JK @wiranto1947,” tulisnya, melalui akun Twitter pribadi miliknya, dini hari (13/3/2018).

Ia bercerita, di awal pemerintahan Jokowi dan JK, KPK pernah melakukan seleksi nama anggota kabinet. Daftar panjang yang dibawakan kepada mereka diberi tanda: merah, kuning, hijau. “Tanda-tanda ini dikaitkan dengan jarak seorang jadi #TSK. @wiranto1947 #MelawanLupa #StopKPK #SavePilkada.

Arti coretan (stabilo) @KPK_RI waktu itu berkembang dan menyebar: MERAH: sebentar lagi jadi TSK. KUNING: berpotensi jadi TSK (katanya dalam 6 bulan). HIJAU: bebas kasus di KPK. Jadilah kabinet @jokowi-@Pak_JK berubah nama. #MelawanLupa. #SavePilkada #StopKPK @wiranto1947.”

Namun yang terjadi justru menurut Fahri seperti memperburuk citra keluarga melalui coretan-coretan tersebut. “Tapi apa yang terjadi? Nama-nama orang dalam coretan stabilo berwarna telah menyebar.

Arti dari warna telah menyebar pula. Betapa malu satu keluarga dan betapa orang merasa terhina. Nama cemar oleh warna-warna. #MelawanLupa #SavePilkada #StopKPK @jokowi @Pak_JK @wiranto1947. Ternyata, nama-nama cemar itu tak muncul jadi tersangka. Sebagian mereka telah menjadi korban kerusakan nama, sebagian telah beralih ke jabatan lainnya.

Tapi @KPK_RI tanpa rasa bersalah tak mau membuat koreksi atas nasib orang yang hancur namanya; gagal jadi menteri dan rusak nama.” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version