JAKARTA (voa-islam.com)- Utang yang menggunung, nilai tukar Rupiah yang lemah, dan infrastruktur yang digembar gemborkan tak kunjung menuai hasilnya membuat anjlok ratusan ribu tenaga kerja. “Yang harus segera disadari adalah utang yang digunakan untuk mengejar pembangunan infrastruktur pun ditunggu tiga tahun belum ada hasilnya.
Bahkan penyerapan tenaga kerja di sektor konstruksi 2016 juga anjlok 230 ribu orang. Jadi harus sangat diakui bahwa perlu adanya evaluasi dari bertambahnya utang yang kurang produktif ini,” demikian partai Gerindra menyebut, Jumat (16/3/2018), di akun Twitter resmi miliknya.
Jika kita ingin menghitung menggunakan kurs Rp13.400, maka menurut Gerindra pemerintah wajib membayar Rp121,9 triliun. Sementara, dengan kurs Rp13.700 menjadi Rp124,6 triliun.
“Ada selisih pembengkakan akibat currency missmatch sebesar Rp2,7 triliun. Kewajiban pembayaran utang luar negeri pemerintah yang jatuh tempo di 2018 mencapai US$9,1 Miliar yang terbagi menjadi US$5,2 miliar pokok dan US$3,8 Miliar bunga.” (Robi/voa-islam.com)