Respon Luhut terhadap Amien Rais Dianggap Emosional dan Personal

JAKARTA (voa-islam.com)- Bahasa Amien Rais atas kritiknya ke pemerintah memang demikian adanya, bahkan sejak dulu sebelum reformasi. “Bahasa Pak Amien memang vulgar, tapi itupun difahami karena pemerintah memang gagal faham. Puas dengan sertifikasi tanah yang memang selama ini milik rakyat.

Tak ada yang baru,” kata politisi PKS, Mardani Ali Sera, di akun Twitter pribadi miliknya, Rabu (21/3/2018), terkait Luhut Binsar Panjaitan terhadap para pengkritik Presiden, khususnya Amien Rais. Menurut dia, yang ada sekarang program sertifikasi tanah, yang awalnya memang sudah dimiliki masyarakat.

Itu satu hal yang baik karena membuat aset menjadi produktif dan bankable. Program itu baik. Tapi tidak menyelesaikan permasalahan mendasar masyarakat. Hal mendasar adalah Hak Atas Tanah. LandReform, ini Penting untuk Rakyat !”

Benar, lanjutnya, pemerintah bekerja keras tapi tidak berani menyentuh akar permasalahan yaitu Land Reform (redistribusi aset/tanah). Land Reform maksud secara sederhana adalah Reformasi Pertanahan. Negara membagi tanah negara (mayoritas berbentuk hutan dan HGU yang sedang dilepas) diberikan pada komunitas, kelompok atau individu yang dibantu hingga mampu terlepas dari kemiskinan.

“Pemerintah bahkan belum memiliki road map yang jelas untuk masalah land reform (bahasa kami redis- redistribusi tanah). Institusinya masih masalah dalam hal koordinasi. Tidak ada keseriusan pemerintah dalam hal ini.” Di Filipina, masih menurutnya, dibentuk Badan Distribusi Tanah Nasional, berbentuk super body, yang membabat masalah koordinasi dan urusan komando disatukan. “Hingga saat ini peta tanah BNP beda dengan peta tanah Kehutanan. Yang akhirnya memakan korban dari rakyat dan petugas BPN.

Jadi apa yang dikatakan pak Amien walau vulgar, tapi benar. Respon Pak Luhut mestinya jangan personal dan emosional. Bagaimanapun beliau Menteri Senior yang perlu menunjukkan adab yang elegan.” (Robi/voa-islam.com)