View Full Version
Kamis, 22 Mar 2018

Asal Bapak Senang: Pejabat Mengancam, Sikap Kritis Dikriminalisasi

JAKARTA (voa-islam.com)- Tampaknya anekdot Asal Bapak Senang (ABS) bisa jadi mencuat. Hal ini misalkan saja jika dilihat dari sikap kritis politisi yang melihat bahwa pembenaran hanya ada di satu muara, dan itu datang dari penguasa. “Alat-alat #Ngibul dan #AsalBunyi ini mencipta legitimasi dan pembenaran; statistik, media, juru bicara, pengamat sewaan dan pejabat yang asal bapak senang, bikin fiksi dan cerita tentang kehebatan, kesederhanaan, kesungguhan, dan Hoax yg hanya sanggup diproduksi oleh kekuasaan,” kata Fahri Hamzah, Rabu (21/3/2018), melalui akun Twitter pribadi miliknya.

Lebih parah dari itu, lanjutnya, karena kekuasaan justru ingin menegaskan bahwa semua Ngibul dan Asal Bunyi (asbun) itu adalah satu-satunya kebenaran dan tidak boleh ada versi lain.

“Kritik bukan saja dibungkam tapi ingin dikriminalisasi. Pejabat publik bukannya menjawab malah mengancam.” Padahal, masih menurut Fahri, tugas masyarakat dan politisi yang berada di luar pemerintahan adalah kritik. Tugas yang di dalam pemerintahan adalah memberikan penjelasan atas kritik dan pertanyaan.

“Dinamika ini adalah untuk menjamin hilangnya #Ngibul dan #AsalBunyi serta Hoax  dalam pemerintahan. Inilah demokrasi kita hati ini. Harta paling mahal kita yang kita perjuangkan dengan segala daya upaya; darah, keringat dan airmata. Segala fiksi #ngibul dan #AsalBunyi harus dilawan untuk kebaikan rakyat. Dan pemerintah punya ruang jawab paling besar. Pakailah! Gak usah berputar dan meliuk. Gak usah cari masalah baru dan bermanuver tunjuk musuh.”

Menurutnya harusnya daftar janji pemilu saja yanh ditepati. Itu cukup akan bikin rakyat percaya dan memilih kembali. “Tapi jika #Ngibul dan #AsalBunyi wassalam selamat tinggal. Sekian! Tamat!” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version