JAKARTA (voa-islam.com), Ketua Majelis Fatwa dan Pusat Kajian Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), DR. Ahmad Zain An-Najah Lc., M.A menilai posisi partai Islam dan berbasis massa Islam cukup dilematis bagi umat.
Kendati demikian, lanjutnya, partai Islam harus tetap didukung untuk meraih kekuasaan politik di Indonesia.
"Partai Islam ini dilematis, kadang menjadi harapan kadang mengecewakan, Tapi walau banyak kekurangan kita tetap dukung, karena dari sisi memperjuangkan Islamnya, ada semangat kembali ke Islam, kemudian asasnya juga Islam, itu sudah nilai positif,"katanya kepada voa-islam.com, beberapa waktu lalu (21/3/2018).
Menurut Zain, partai Islam atau berbasis massa Islam dapat menjadi harapan, bila partai tersebut membela kepentingan Islam. Maka dari itu, Zain mengkritik partai yang tidak memperlihatkan visi perjuangan keislamannya dengan jelas, hanya bermain di wilayah pragmatisme politik.
"Ini masalah, karena (status) Islam hanya untuk menarik pemilih, visi dan misinya tidak membawa Islam yang jelas atau abu-abu,"ujarnya.
Karena, lanjut Zain, akhirnya masyarakat enggan memilih partai yang tidak jelas keberpihakan pada Islam. Padahal, menurutnya, partai Islam yang menampakkan identitas dan visi misi keislaman dengan jelas akan meraih dukungan yang besar.
"Untuk hari ini, partai yang kental Islamnya justru pendukungnya banyak, karena ada politik identitas, terutama setelah ada aksi 212,"ucapnya.
Lebih dari itu, Zain melihat kelemahan partai Islam hari ini adalah soal al wala wal baro (Loyalitas dan Permusuhan) yang jelas.
Oleh karena itu, Zain menyarankan agar partai Islam menjalin komunikasi dan koalisi dengan partai yang satu visi perjuangan keislamannya.
"Perlu membangun poros tengah yang baru, insyaAllah akan kuat,"cetusnya.
Zain juga menyarankan agar Partai Islam menurunkan ego masing-masing dalam rangka membangun persatuan. "Jadi janganlah berpikir bagaimana menjadi pemimpin terus untuk dirinya, pikirkanlah bagaimana memenangkan Islam," tuturnya.
Terakhir, Zain mengimbau agar tokoh-tokoh Islam dapat dijadikan penasehat bagi partai-partai Islam. "Jadi, gandeng para ulama," tandasnya. (bilal/voa-islam)