JAKARTA (voa-islam.com)- Menurut politisi di salah satu partai, Indonesia akan jadi negera yang bersinar/terbit atau menjadi negara gagal/tenggalam tergantung siapa Presidennya di 2019. “Kedua, walau pencoblosannya di April 2019, pendaftarannya dilaksanakan pada 4-10 Agustus 2018.
Tidak sampai lima bulan ke depan kita sudah punya pasangan Capres/Cawapres. Dan ini proses yang penuh persyaratan, penuh perhitungan serta penuh resiko,” demikian kata politisi PKS, Mardani Ali Sera, Selasa (27/3/2018), di akun Twitter pribadi miliknya.
Menurut dia, makin awal menyiapkan diri makin rapi dan sedikit keburukan yang kita dapat. Syarat 20 persen kursi hasil Pileg 2014 lalu, siapa calon yang dapat memenangkan dengan komposisi seperti apa (sipil militer, Jawa-luar Jawa hingga nasionalis-keummatan) perlu dibahas, dikaji dan simulasi.
“Dan itu akan sangat baik dilakukan jika tidak hanya domain partai atau ormas. Tapi partisipasi dari semua sangat menajamkan dan menguatkan kesimpulan kita. Karena itu, di poin dua ini sifat gerakan ini lintas partai, lintas ormas, lintas suku, lintas agama.” Siapapun, masih menurutnya, warga Indonesia yang ingin kepemimpinan lebih baik di 2019 dipersilahkan bersatu.
“Kita tidak sedang menyebar kebencian, kita tidak sedang menjelekkan Pak Jokowi, beliau orang baik, pemerintah sekarang sedang bekerja. Tapi kami menilai dan ini hak konstitusional kami, kami ingin #2019GantiPresiden yang lebih baik.” (Robi/voa-islam.com)