JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahean nampaknya tidak merasa geli dengan pengakuan Setya Novanto, tersangka kasus e-KTP yang menyebutkan bahwa dia pernah meminta tolong ke Demokrat dan siap dengan uang puluhan milyar.
“Setnov menyebut pernah mencoba minta tolong ke Partai Demokrat dan menyiapkan 20 M. Ini tidak lucu, tidak mungkin Partai Demokrat bisa bantu Setnov lolos dari jerat hukum karena yang berkuasa sekarang bukan Demokrat tapi PDIP. Kasus ini bergulir di era kekuasaan PDIP bukan Demokrat,” katanya, Kamis (29/3/2018), di akun Twitter pribadi miliknya.
Jika, ia menambahkan, Setnov merasa Partai Demokrat bisa bantu dia lolos dari herat hukum, maka Setnov sedang bermimpi di siang bolong. “Kenapa demikian? Karena kadernya sendiri yang terlibat korupsi tidak pernah dibela SBY, tidak diintervensi. Jadi Setnov sedang mimpi di siang terik matahari.”
Menurut dia, justru bicara kualitas keterangan fakta persidangan, maka keterangan Setnov tentang Puan dan Pramono jauh lebih berkualitas, dibandingkan keterangan Setnov yang menyatakan ’pernah mencoba’ minta tolong Partai Demokrat. “Puan dan Pramono disebut namanya, jelas. Tapi kenapa tidak dicantumkan KPK RI?
JPU KPK RI tentu bukan orang awam atau amatiran dalam hukum. Tapi mencantumkan keterangan Setnov yang menyatakan PERNAH MENCOBA meminta tolong Partai Demokrat itu menjadikan JPU-nya terkesan kurang pintar menyusun tuntutan. Karena mencantumkan bumbu yang mendramatisir situasi.”
Sehingga ia menegaskan bahwa tak mungkin jika Demokrat “membantu” Setnov terkait kasus yang sedang dihadapinya kini. “Kadernya saja tidak dibantu oleh @PDemokrat ketika terlibat korupsi. Tidak mungkin membantu Setnov yang kader @Golkar5. Padahal yang sering ditemui Setnov kan jelas siapa, penguasa sekarang.” (Robi/voa-islam.com)