JAKARTA (voa-islam.com)- Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mempertanyakan kasus tumpahan minyak ke laut beberapa waktu lalu. Walhi pun menyebut tragedi tersebut sebagai kelalaian, yang bisa jadi ulah korporasi dan atau pemerintah.
Walhi pun tidak diam. Bertindak dan kemudian mengadukan kasus tumpahan minyak ke aparat kepolisian. Berikut Walhi sampaikan/melaporkan aduannya ke aparat kepolisian yang dicuitkan di akun Twitter resminya beberapa waktu lalu: “Kasus pencemaran Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan, Kelalaian Siapa?
“4 April 2018 ;15.30 WITA di Polda Kaltim dilaksanakan konpres yang dihadiri oleh GM Pertamina, Dir Reskrimsus dan Kabid Humas Polda Kaltim. Ada penjelasan apa, simak ya cc @Poldakaltim @DivHumas_Polri cc @KementerianLHK @kkpgoid @KementerianESDM @jokowi #StopKejahatanKorporasi.
31 Maret 2018 pukul 03.00 WITA diperairan teluk Balikpapan ada tumpahan minyak yang menggenangi teluk Balikpapan hingga pemukiman penduduk di Kampung Baru, Balikpapan Barat cc @Poldakaltim @DivHumas_Polri cc @KementerianLHK @kkpgoid @KementerianESDM @jokowi #StopKejahatanKorporasi. Penyelidikan Ditreskrimsus terhadap pncemaran lingkungan temukan pipa minyak pertamina yang berasal dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mnuju kilang minyak Balikpapan Putus & terseret srta telah brgeser sejauh 100 meter, pipa berada di kedalaman 25 meter #StopKejahatanKorporasi.
WALHI KALTIM bersama koalisi menginventarisir dampak yang terjadi hingga saat ini @Poldakaltim @DivHumas_Polri cc @KementerianLHK @kkpgoid @KementerianESDM @jokowi #StopKejahatanKorporasi. DAMPAK= 5 Korban Jiwa, 2 Kapal nelayan terbakar, Kematian fauna (termasuk endemik Pesut), serta tidak bisa dikonsumsinya beberapa jenis ikan yang terkontaminasi, musnahnya plankton pada kawasan tercemar cc @KementerianLHK @kkpgoid @KementerianESDM @jokowi #StopKejahatanKorporasi.
DAMPAK= Gagalnya panen budidaya kepiting, Budidaya rumput laut rusak (teluk Balikpapan, jenebora), Alat tangkap nelayan tak berfungsi (belat, tenggelam,pancing, jala dan lain-lain), serta 162 Nelayan tak bisa melaut #StopKejahatanKorporasi. Kerusakan lokasi wisata yang berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar, Sepanjang 80 km garis pantai Balikpapan dan Penajam Paser Utara terpapar limbah B3 @Poldakaltim @DivHumas_Polri cc @KementerianLHK @kkpgoid @KementerianESDM @jokowi #StopKejahatanKorporasi.
Kawasan terumbu karang rusak (pulau balang, jenebora, tanjung batu,tanjung jumpai), & 17.000 ha manggrove tercemar tumpahan minyak, 5 kawasan Padang lamun teluk Balikpapan, terancam mati (tumbuhan bawah air) #StopKejahatanKorporasi. 4 jenis mamalia dilindungi terpaksa menjauh dari habitat (pesut, lumba-lumba hidung botol, lumba-lumba tanpa sirip belakang dan Dugong)
Balikpapan & Penajam Paser Utara krisis air bersih & Udara Tercemar. #StopKejahatanKorporasi. Saat ini dan akan masih dilakukan dalam beberapa hari ke depan WALHI bersama Jaringan terus berupaya inventarisir Dampak kerugian dan juga berupaya membersihkan tumpahan minyak yang masih tersisa #StopKejahatanKorporasi.
WALHI Juga melakukan tekanan kepada Pemerintah dan Kepolisian untuk mengusut tuntas apa penyebab dan siapa yang bertanggung jawab atas Bencana Ekologis Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan ini #StopKejahatanKorporasi.” (Robi/voa-islam.com)