JAKARTA (voa-islam.com)- Hadirnya kaos #2019GantiPresiden yang kian menghiasi masyarakat Indonesia ditanggapi oleh Joko Widodo dengan sindiran saat dia berpidato di sebuah acara dengan menyebut kira-kira begini, “Masak kaos bisa ganti presiden”. Atas pidato tersebut, ada dua masyarakat yang melihat respon Jokowi secara berbeda. Pertama menyebutnya bahwa Jokowi merespon dengan santai. Kedua, ucapan Jokowi tersebut bisa dianggap kurang pengetahuan akan sejarah.
Berikut kata Presiden PKS, Sohibul Iman: “Betul, kaos tidak bisa ganti Presiden. Saya senang dengan respon santai Presiden seperti ini, menunjukkan gerakan #2019GantiPresiden itu hal biasa, bukan kejahatan, tidak perlu disikapi berlebihan seperti beberapa pendukung Pak @jokowi. Kontestasi Pilpres 2019 makin asyik,” katanya, beberapa waktu lalu, saat mengomentari judul berita di salah satu media: ‘sindirian Jokowi atas kaos 2019 ganti Presiden’, di akun Twitter pribadi miliknya.
Lain hal dengan ustaz Haikal Hassan, yang menyatakan bahwa dengan kaos pun seorang pemimpin dapat berganti. Ia memberikan contoh di negara lain.
“Bisakah kaos mengganti Presiden? PM thailand, Thaksin Sinawatra, jatuh karena rakyat bergerak dengan kaos merah. Shiu Bian jadi presiden taiwan juga karena kaos simpatik. Benitto Mussolini menggulingkan pemerintahan italia dengan kostum hitam kaos. Hehehe...gak ada yang bilangin?” katanya, belum lama ini di akun Twitter pribadi miliknya. (Robi/voa-islam.com)