JAKARTA (voa-islam.com)—Manuver Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Romy yang mendekati Joko Widodo membuat gerah Partai Kebangkitan Bangsa. Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Jazilul Fawaid menilai kedekatan Romy dengan Jokowi dalah untuk penjajakan peluang dipilih sebagai calon wakil presiden.
Menurutnya tak masalah siapa pun berhak mencalonkan diri segai cawapres mendampingi Jokowi. Hanya saja, jelas Jazilul, langkah politik Romi tidak dibarengi dengan penyampaian ide seputar isu keislaman. Bahkan, Romy cenderung lebih sibuk swafoto (selfie) dengan Jokowi.
"Setahu saya Pak Romy hanya selfie-selfie bersama Presiden," kata Jazilul, Rabu (18/4/2018) seperti dikutip Vivanews.
Tak hanya itu, manuver Romy ini dianggap untuk kepentingan menyelamatkan eksistensi PPP. Karena jika tidak mendekati Jokowi, PPP bisa bubar sebagai partai.
“Kalau Pak Romy yang saat ini karena enggak ada cara lain kecuali bersama Jokowi. Kalau enggak, bubar itu PPP. Langkah yang dilakukan Pak Romi hari ini supaya tidak bubar di 2019, dan kami enggak ingin juga PPP bubar," ujarnya.
Jazilul mengingatkan, PKB adalah satu-satunya partai Islam yang mendukung Jokowi pada Pemilu Presiden tahun 2014, sementara PPP bergabung dengan koalisi pemerintah belakangan saja. Jokowi pun secara terbuka membahas topik-topik keislaman dan kebangsaan dengan PKB dalam forum Musyawarah Nasional partai itu.
Jazilul bahkan meremehkan kontribusi PPP kepada pemerintahan Jokowi. Memang ada Menteri Agama Lukman Hakim kader PPP di pemerintahan. Tapi ia menilai Lukman Hakim pun tak bisa menjawab permasalahan-permasalahan keagamaan yang ditujukan pada Jokowi.
Akibatnya, menurut Jazilul, muncul persepsi seolah pemerintah Jokowi tidak memiliki komitmen terhadap umat Islam. "Dengan dianggap Pak Jokowi tidak membela Islam. Tidak memberikan perhatian kepada pemberdayaan umat, abai. Itu kan (fungsi) Menag, dong," katanya.* [Syaf/voa-islam.com]