View Full Version
Senin, 23 Apr 2018

Terkait Relawan Jokowi sebut Politisasi Masjid, Tokoh: Tidak Paham Islam

JAKARTA (voa-islam.com)- Pendukung Joko Widodo harusnya tak asal bicara terkait umat Islam dalam kenaannya terkait ibadah, dan lainnya, terlebih seperti dilarang-larangnya umat membahas perpolitikan Indonesia. Yang disebut politisasi itu menurut Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid adalah ketika ada umat Islam yang menggunakan atribut-atribut Islam untuk kepentingan politik sesaat.

Setelah kepentingan itu tercapai, atribut yang tadi dipakai kemudian dilepas. Hanya ingin menarik massa.

“Jelang pilkada, pileg dan pilpres, banyak politisi yang tiba-tiba pasang title H/Hajah, pakai jilbab/peci/surban, rajin ke Pesantren/Masjid, tapi setelah kepentingan politiknya selesai, selesai jugalah. 

Itulah Politisasi Agama/Masjid yang layak dipermasalahkan oleh Umat juga,” katanya, Ahad (22/4/2018), di akun Twitter pribadi miliknya, kala mengomentari judul berita di salah satu media: ‘Relawan Jokowi Luncurkan Program Antipolitisasi Masjid’.

Komentar Hidayat pun disambut Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil mengatakan bahwa komentar-komentar pendukung tersebut terkait politisasi agama/masjid justru menimbulkan anggapan bahwa Jokowi memang tak mengerti Islam dan umatnya.

nasional.tempo.co/read/1082066/r… ('Relawan Jokowi Luncurkan Program Antipolitisasi Masjid'), yang model relawan-relawan begini sesungguhnya yang membuat Pak @jokowi justru dianggap tidak paham Islam dan suasana kebatinan Umat Islam. Tengok saja statment relawan berikut, cermin dia tidak paham sama sekali tentang makna Ibadah dalam Islam,” katanya, Ahad (22/4/2018), di akun Twitter pribadi miliknya. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version