JAKARTA (voa-islam.com)- Ada oknum yang nampaknya kegerahan melihat umat Islam bersatu di kancah perpolitikan. Bahkan saking gerahnya, ada salah satu oknum mengeluarkan pernyataan agar masjid tak dijadikan kegiatan kepentingan politik tertentu (politisasi).
Namun, mengapa masjid atau sebut saja politisasi agama yang dipersoalkan oleh oknum-oknum itu? Apakah mereka itu muslim? Lalu apa sebetulnya politisasi agama itu?
Berikut pandangan Ketum PP Pemuda Muhammadiyah terkait politisasi agama yang ditulisanya belum lama ini di akun Twitter pribadi miliknya:
“Politisasi Agama itu adalah bila tidak bisa jadi imam salat tidak usah paksakan diri untuk jadi imam salat hanya demi politik supaya kelihatan relijius. Kasihan jamaah salatnya. #PolitisasiAgama
Politisasi Agama adalah kalau memang belum mau berjilbab dan tidak biasa berjilbab, ya, tidak perlu paksakan diri untuk berjilbab di spanduk. Itu namanya menipu seolah religius #PolitisasiAgama
Jadi, berhentilah seolah mau menjelaskan tentang Indonesia, Tentang Islam dan Keberagaman namun kalian tidak paham kesejatiannya. Berpolitiklah dengan otentik. Kita rawat sama-sama nalar yang sehat agar Kontenstasi Politik berkualitas tinggi. #PolitisasiAgama (Robi/voa-islam.com)