JAKARTA (voa-islam.com)- Ketua Umum Parmusi, ustaz Usamah Hisyam menanggapi fenomena tagar 2019 Ganti Presiden yang viral belakangan ini di kalangan masyarakat umum. Misalnya, dalam penglihatan dia bahwa tagar tersebut salah satunya bisa diartikan ke depan calon pemimpin harus lebih berhati-hati dalam berjanji.
"Jadi ini menarik, fenomena hastag ganti presiden karena adanya digitalisasi juga ya tentunya, proses digitalisasi di Indonesia yang berkembang. Dan ini juga menunjukkan bahwa seorang pemimpin ke depan tidak bisa sembarangan memberikan janji-janji politik, dan semua tingkatan selain presiden untuk itu harus memberikan kinerja-kinerja dalam program kerja yang mencerminkan capaian untuk wujudkan janji-janji politiknya," katanya, Rabu (25/4/2018), di Jakarta.
Selain itu, ia juga menganggap bahwa dengan munculnha fenomena tagar tersebut menandakan bahwa masyarakat Indonesia sudah kritis. "Dan ini terlihat masyarakat semakin kritis terhadap hastag tersebut," ia menambahkan.
Menurut dia lagi, bahwa tagar 2019 Ganti Presiden adalah fenomena yang menarik. "Yang menunjukkan bahwa sekarang ini sudah berbeda di antaranya ruang publik sudah terbuka. Begitu pula kebebasan yang sudah terbuka sehingga masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya secara terbuka.
Ini juga mencerminkan bahwa kita sudah memasuki era demokrasi. Dan era demokrasi ini harus kita jaga agar tetap santun, agar bermartabat sesuai dengan adat-adat ketimuran kita," tutupnya jelas. (Robi/voa-islam.com)