JAKARTA (voa-islam.com)- Ada pertemuan yang kini menjadi sorotan masyarakat dan mengundang komentar dari beberapa tokoh di negeri ini, yakni di antaranya bertemunya elit PDIP dengan Habib Rizieq Shihab dan bertemunya beberapa tokoh Islam yang menamakan dirinya Tim 11 Ulama Alumni 212 dengan Joko Widodo.
Tokoh tersebut adalah politisi PKS yang sekaligus Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid dan MS Ka’ban politisi dari PBB. Hidayat misalkan saja mengomentari bahwa kedua pertemuan di atas bisa jadi positif. “Politisi PDIP shilaturahim dengan Habib Riziq Syihab di Mekah.
Presiden Jokowi shilaturahim dengan PA 212 di Bogor. Itu bisa positif. Tapi kalau ada dari mereka yang ngaku Mujahid tapi teriak ‘bangsat’, dan pembagian sembako ala Jokowi sebagai shadaqah/zakat, itu bentuk politisasi Agama Islam juga,” katanya, Rabu (25/4/2018), di akun Twitter pribadi miliknya. Sedangkan Ka’ban mengomentari bahwa apapun hasil pertemuan nanti tidak berarti keinginan untuk ganti Presiden berhenti.
“Apapun hasil pertemuan Presiden Jokowi dengan PA 212 bukan berarti ganti presiden 2019 berhenti. Tukar Presiden Indonesia lebih bermaslahat dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan RI yag diamanatkan dalam UUD45,” katanya, Rabu (25/4/2018), di akun Twitter pribadi miliknya.
Pertemuan dengan Jokowi itu disebut oleh Tim 11 Ulama Alumni 212 sebagai rahasia negara. Seharusnya tak bocot ke luar.
Bahkan, saat pertemuan diakui oleh Tim 11 tak ada wartawan sama sekali, termasuk wartawan istana. Dan Tin 11 meminta kebocoran tersebut diusut. (Robi/voa-islam.com)