JAKARTA (voa-islam.com)- Cuitan Prof. Yusril Ihza Mahendra terkait ada saja dalih pemerintah Joko Widodo memberi perhatian kepasa Tenaga Kerja Asing (TKA) direspon oleh Kementerian Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri.
“Maaf bang, apa saat abang menteri gak ada TKA di Indonesia? Kalau ada, apa abang protes?” demikian tulisnya, baru-baru di akun Twitter pribadi miliknya, @hanifdhakiri.
Atas respon Hanif tersebut, Yusril pun menjawab bahwa di eranya saat menjadi bagian dari pemerintah tentu ada, tetapi tidak seperti era Jokowi yang dinilainya terlalu jor-joran.
“Ada, tapi kami batasi hanya pada level manajemen dan tenaga skill yang belum bisa dilakukan oleh tenaga kerja Indonesia. Kami tidak jor-joran izinkan buruh kasar masuk ke sini, terutama dari Tiongkok seperti ketika anda jadi menteri.”
Pun ketika Yusril menjadi bagian dari pemerintah, ia mengaku tak begitu jor-joran memberikan bebas visa. “Di zaman saya jadi Menteri Kehakiman dan HAM saya juga tidak mau jor-joran memberikan bebas visa.
Kalau tidak selektif, bebas visa bisa disalahgunakan orang asing untuk bekerja di sini. Negara kita sangat luas, kita belum mampu membangun sistem pengawasan orang asing yg efektif.”
Pada waktu dia jadi Menteri Kehakiman dan HAM mengaku hanya sekitar 20 negara yang diberi bebas visa. “Sekarang sekitar 165 negara termasuk RRC dan beberapa negara Afrika warganya bebas visa masuk negara kita. Kami sangat hati-hati menjaga kepentingan nasional.”
Inilah twit Yusril yang direspon oleh Hanif: “Pemerintah selalu saja berdalih ada jutaan TKI kerja di LN, negara lain tidak protes, kok kita protes membanjirnya TKA ke sini. Mereka tidak protes karena mereka butuh TKI kita. Kita protes karena kita tidak butuh TKA. Disini masih banyak yang miskin dan nganggur, untuk apa TKA?” (Robi/voa-islam.com)