JAKARTA (voa-islam.com)- Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) mendukung umat Islam Indonesia mengekspresikan ketidaksetujuannya atas pemindahan Kedubes Amerika dari Tel Aviv ke Al-Quds, pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, ataupun solidaritas untuk Palestina secara menyeluruh di hari Jum’at, tanggal 11 Mei 2018 nanti. Melalui Ketua ICMI, Prof. Jimly Asshiddiqie ekspresi itu penting karena ada aspirasi yang akan disampaikan.
“ICMI mendukung acara untuk al-Quds secara aspirasi. Aspirasi itu penting. Dan kita meminta kepada pemimpin dunia, mumpung mereka sedang berkuasa, jadi Raja, jadi Perdana Menteri, Presiden di negerinya masing-masing, jangan biarkan hubungan Islam dengan in the west terus bermasalah hanya gara-gara al-Quds,” sampainya, Rabu (9/5/2018), di Jakarta.
Menurut Jimly, persoalan yang sudah memakam waktu lalu antara Palestina dan Israel seharusnya segera diselesaikan. “Ini sudah hampir 1 abad, masak tidak selesai-selasai.
Itu kan semua ingin damai, tapi caranya bagaimana? Ya, dialog,” sambungnya. Dengan itu, Jimly mempunyai pemikiran bahwa hal demikian bisa saja ada pihak-pihak tertentu yang mendamaikannya. “Maka orang Kristen jangan berpihak. Damaikan. Sebab orang Islam juga pernah tidak berpihak.
Nabi “Isa” kan disalip sama orang Yahudi. Islam datang, kemudian dalam sejarah hubungan Islam, Yahudi, Nasrani kan selalu saja pasang surut. Jadi tiga saudara ini harus konsolidasi,” katanya lagi. (Robi/voa-islam.com)