JAKARTA (voa-islam.com)- Gerindra melihat Joko Widodo cenderung tergesa-gesa meresmikan sejumlah proyek strategis nasional. Padahal, menurut Gerindra tidak sedikit pembangunan infrastruktur yang diresmikan, namun pembangunannya belum rampung dan tanpa perencanaan yang matang.
Salah satunya adalah pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Majalengka, Jawa Barat. “Umumnya, soft launching itu dalam keadaan sudah bisa difungsikan, bukan masih banyak pekerja yang berlalu lalang,” demikian cuitan Gerindra, di akun Twitter resmi miliknya, baru-baru ini.
Menurut Gerindra tidak boleh dioperasikan bila masih ada yang bekerja, karena ini terkait dengan keselamatan penumpang. Jika kita meninjau Bandara Kertajati saat ini, masih banyak fasilitas bandara yang belum memadai, seperti akses menuju bandara. Di beberapa sudut, terlihat pembangunan interior bandara pun belum tuntas sepenuhnya, seperti pemasangan lantai keramik, fasilitas garbarata, mesin X-ray, hingga rambu-rambu informasi di terminal bandar udara.
“Pengoperasian fasilitas-fasilitas transportasi publik semestinya terlebih dahulu ramah terhadap pengguna sebelum dioperasikan. Aneh jika fasilitas garbarata belum selesai tetapi sudah di-soft launching.
Janganlah proyek strategis sekedar dijadikan moment pencitraan. Seharusnya sebelum memasuki tahap soft launching, perlu dilakukan tahapan simulasi.”
Dimana untuk melakukan simulasi pun kondisi fisik bandara harus rampung 100 persen. Jika 17 tahun yang lalu kita memiliki pemimpin yang kerjanya meresmikan proyek dan menjuat aset, saat ini kita memiliki pemimpin yang hanya sibuk peresmian proyek-proyek. “Pekerjaan rumah Indonesia sebagai bangsa besar, sejak Proklamasi 1945, sangat luar biasa berat.
Namun sayang, bangsa besar ini memiliki pemimpin yang cuma sibuk acara-acara seremonial.” (Robi/voa-islam.com)