JAKARTA (voa-islam.com)- Mardani Ali Sera menyebut nasib Aparatur Sipil Negara (ASN) kini tidak nampak baik. Bahkan menurutnya terkesan banyak ancaman.
“Di negara demokrasi ASN sekarang banyak sekali ancaman hukumannya. Padahal harus dapat dibedakan ASN sebagai alat negara dan ASN alat kekuasaan,” katanya, Kamis (24/5/2018), di akun Twitter pribadi miliknya. ASN itu menurut dia harus netral sebagai alat negara bukan alat kekuasaan.
“Sebagai negara demokrasi & negara hukum, ASN sama seperti warga lainnya punya kebebasan berkumpul, berserikat dan menyatakan pendapat. Justru ketika hak itu dibonsai maka ASN berpeluang jadi alat kekuasaan.”
Padahal, lanjutnya, sama seperti aparat penegakan hukum atau kawan-kawan TNI & Polri, ASN adalah alat negara, bukan alat kekuasaan. Bekerja untuk negara bukan untuk kekuasaan.
“Banyaknya aturan-aturan ‘ancaman’ bagi ASN yang ‘berpendapat di socmed’ menjadi perhatian, cara pemerintah mengelola ASN sama parno (paranoid)nya seperti mengelola dinamika di masyarakat. Menggunakan kekuasaan, sanksi, pecat atau polisikan. Ini bukan negara otoriter.”
Ini bukan UniSoviet, contohnya, dahulu yang dibangun dengan pendekatan ketakutan. “Ini negara demokratis dan tiap orang punya hak menyatakan pendapatnya.
Jika terus seperti ini maka masyarakat sipil perlu berhati-hati negara ini sudah lampu kuning. Perlakukan ASN dengan dewasa dan percayai mereka sebagai individu yang faham hak dan kewajiban di ikuti dengan edukasi.
“Tapi kalau pemerintah pendekatannya ancaman/bertabur sangsi seperti itu, memang kian layak #2019GantiPresiden. Biarkan ASN jadi manusia seutuhnya dewasa dan bertanggung jawab, Hak PNS bersuara bahkan bisa memberi masukan dan kritik pada pemerintah.
Yang tidak boleh adalah mereka bergabung dengan parpol.” (Robi/voa-islam.com)