JAKARTA (voa-islam.com)- Pengamat politik Hendri Satrio meminta agar tercecernya e-KTP yang terjadi beberapa waktu lalu harus segera diusut. Hendri beralasan karena dengan hal ini (pengusutan) kasus tercecernya e-KTP dapat dipertanggungjawabkan atas banyaknya pertanyaan yang datang, misal: sejak kapan tercecer e-KTP itu terjadi?
“E-KTP tercecer harus diusut itu, sebab ini berkenaan dengan penggunaan suara sah dalam pemilu. Nah, pertanyaannya ini tercecer akibat 2014 atau akan digunakan di 2018 atau 2019 atau tercecer beneran?” Kata Hendri, Selasa (29/5/2018), di akun Twitter pribadi miliknya.
Pengusuatannya pun menurut dia mesti datang dari luar pemerintah, agar kasus ini tidak serta merta kemungkinan hilang begitu saja. “Tim independen yang usut, kalau tim pemerintah, maaf, besok juga ilang isunya.”
Selain Hendri, Ketum PP Pemuda Muhammadiyah juga ikut berkomentar atas kasus tersebut. Menurut dia, gudang yang pada akhirnya ditemukan dan diduga ditengarai sebagai tempat penyimpanan e-KTP menandakan keanehan. Dan ia yakin kasus tersebut akan terbongkar.
“Bergudang KTP ganda ditemukan, penelusuran pun dilakukan jurnalis. Dan deretan keanehan pun terkuak. Kebusukan pasti terbongkar,” katanya, Selasa (29/5/2018), di akun Twitter pribadi miliknya.
Sebelumnya, dan sebagaimana diketahui bahwa baru-baru ini ceceran e-KTP ditemukan warga setempat di daerah Bogor. Tidak lama muncul gudang e-KTP yang kabarnya sudah invalid. Kedua info ini sempat viral di media sosial. (Robi/voa-islam.com)