JAKARTA (voa-islam.com)- Masyarakat sepertinya dianggap tak mengapa jika berlaku cemas karena belenggu yang diduga diciptakan penguasa sudah merambat ke mana-mana. “Kita layak cemas karena belenggu telah menjalar ke banyak tempat, termasuk mimbar rumah ibadah dan kampus.
Hal itu juga justru menebarkan perasaan saling membenci karena itu semua dikaitkan dengan Islam. Coba cek deh. #StopIslamophobia. Tapi entahlah, karena saya juga khawatir,” demikian kata Fahri Hamzah, Kamis (31/5/2018), di akun Twitter pribadi miliknya.
Menurut Fahri, sebetulnya kita lebih gandrung dengan ketidakbebasan, kita senang hidup dalam sangkar. Padahal burung pun mengeluh. Kecuali burung beo.
“Kita sepakat dengan apa yang sudah di-legislasi tapi jika semua dianggap ujaran kebencian. Maka bisa-bisa mempersoalkan UU yang ada secara ilmiah nanti dianggap kebencian.
Padahal itulah cara hidup berkembang. Itulah dunia kita. #SaveAkalSehat.”
Fahri mengajak agar apa yang disebutnya sebagai wabah hasil dari kebencian untuk tidak dibiarkan berkembang. “Kita harus bisa mencari cara mencegah kebencian menjadi wabah tapi pada saat yang sama jangan biarkan kebebasan orang untuk berbicara dan berpendapat menghadapi tembok besar.
Sebab kebencian dan belenggu sama-sama jahat.” (Robi/voa-islam.com)