JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahean menyayangkan insiden penyerangan kantor berita (media massa) oleh banyak orang yang diduga dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). “PDIP dipimpin oleh Ibu Megawati Soekarno Putri yang juga saat ini Ketua Dewan Pengarah BPIP.
Sayang sekali, kader ibu main geruduk kantor Media yang menulis berita tentang gaji BPIP,” demikian ia menyayangkannya, Kamis (31/5/2018), di akun Twitter pribadi miliknya. Menurutnya, laku dari segelintir oknum yang diduga dari PDIP tersebut tidak mencerminkan wajah Pancasilais. Dan Megawati mau tidak mau menurutnya mengemban tugas berat untuk menjadikan kader berwajah Pancasila.
“Perbuatan itu sungguh tak Pancasilais. Bu Mega, tugas ibu memang berat karena harus mem-pancasilakan kader.”
Hampir senada dengan DPP Gerindra, akun Twitter resmi partai tersebut juga menyinggung soal pendidikan karakter seorang kader. Semestinya hal itu tidak perlu terjadi jika saja partai mendidik para kadernya.
“Seharusnya partai politik atau organisasi politik bisa mendidik kader-kadernya agar tidak menjadi individu-individu yang anarkis. Masalah seperti ini seharusnya diselesaikan sesuai Undang-Undang No 40/1999 Tentang Pers,” demikian cuitannya, Kamis (31/5/2018).
Sebagaimana diketahui, massa atau yang diduga kader PDIP tersebut menyerang kantor berita Radar Bogor atas ketidaksetujuannya dengan salah satu kutipan dalam tulisan. Massa yang nampak emosi pun akhirnya menggeruduknya. (Robi/voa-islam.com)