View Full Version
Selasa, 05 Jun 2018

Densus Masuk Kampus, Fahri: Jokowi Tamat!

JAKARTA (voa-islam.com)- Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah nampaknya berang sekali dengan keberadaan Densus 88 yang masuk ke kampus beberapa hari lali dan kemudian menggeledahnya. Dan sepertinya Fahri ingin menilai bahwa keberadaan Densus 88 tidak dapat dibenarkan.

“Pak @jokowi, INI JANGAN DIBIARKAN, KALAU SENJATA LARAS PANJANG SUDAH MASUK KAMPUS, KITA TELAH KEMBALI KE ZAMAN BATU! Mungkin bapak tidak pernah menjadi aktivis. Maka bapak biarkan kejadian ini. 

Ini perang dengan mahasiswa!! beritasatu.com/satu/495113-de...,” demikian katanya saat komentari judul berita di salah satu media: “Densus 88 Geledah Kampus Fisip Universitas Riau brt.st/5T1V, belum lama ini, di akun Twitter pribadi miliknya.

Hal tersebut menurut dia terjadi karena Jokowi dan pemerintahan tidak tahu cara bagaimana menghadapi masalah yang ada. “Ini sebenarnya soal diameter ukuran otak pemerintahan dan presidennya. Tidak lebih. Presiden @jokowi tidak punya kemampuan memahami kompleksitas Indonesia. Itu masalahnya. 

Dan otak mini sekarang jadi wabah. Menjalar ke mana-mana. #SaveKampus #SaveUNRI

Kalau musuh pak @jokowi dia akan dorong represi kepada kampus yang lebih ganas dari era Orde Baru seperti sekarang ini sehingga tak ada 1 pun kampus yang akan mau menerima presiden lagi. Bagus!”

Bahkan menurut Fahri, pemerintah seperti tak sadar bahwa laku aparatnya dapat merusak ruang pendidikan. “Tapi Sadarkah bahwa negara sedang merusak mimbar akademik kita? #SaveKampus. Kampus, parlemen, rumah sakit adalah di antara tempat yang harus bersih dari senjata. Apalagi senjata laras panjang. Siapapun termasuk mahasiswa dan dosen dilarang membawa senjata mematikan. Karena ini tempat orang bicara tanpa ancaman kekeraaan fisik. #SaveKampus.”

Sebagaimana umumnya laku Densus, Fahri pun menanyakan keberadaan pasukan khusus itu di kampus. “Apakah ada teroris bersenjata dalam kampus? Kenapa tidak kirim intel? Kenapa tidak ditangkap di luar kampus? Apakah mereka bikin markas teroris di kantor menwa? Kenapa senang menampakkan pasukan bersenjata dan laras panjang masuk kampus? Ini Polri atau kompeni?”

Laku ini sebetulnya dapat membahayakan Indonesia di mata dunia. “Apa kata dunia? Kalau kampus dianggap sebagai sarang teroris bersenjata maka berakhirlah Indonesia ini. Tamat! Bapak tamat pak @jokowi! Pasar dunia akan bereaksi bahwa ternyata Indonesia sama saja dengan Afrika. Teroris bersenjata di mana-mana. #SaveKampus.” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version