JAKARTA (voa-islam.com)- Bapak Reformasi, Amien Rais, disebutkan oleh politisi PKS, Fahri Hamzah sebagai orang kuat ketika masanya. Bahkan menurut Fahri, Amien adalah tokoh legenda di antara banyak tokoh pergerakan lainnya.
“Bagi kami angkatan 98, tidak ada tokoh sekuat @ProfAmienRais dalam melawan otoritarianisme dan bersuara menyampaikan kebenaran. Termasuk suara yang bersemayam di dada kami. Maka, beliau paling melegenda di antara banyak tokoh pergerakan.
Itulah @ProfAmienRais yang pemberani. Dan dia juga adalah guru besar ilmu politik dari sebuah kampus yang dahulu gandrung dengan kebebasan, UGM,” pujinya, Ahad (10/6/2018), di akun Twitter pribadi miliknya.
Tokoh yang dinilai oleh Fahri sebagai legenda ini, juga disebutkan olehnya bahwa Amien adalah orang yang begitu paham dengan negeri. “Orang tidak paham siapa @ProfAmienRais.
Apalagi orang-orang kemarin sore yang gak paham Indonesia dan perjuangan menjaganya dari keruntuhan. Beliau adalah legenda dalam reformasi.
Terlalu mengerti tentang negeri ini. Tapi beliau guru besar bukan politisi.”
Pun Fahri melihat Amien sebagai sosok yang tak kenal takut untuk menyampaikan kebenaran, terlebih saat itu hidup di tengah rezim otoriter. “Jangan tanya keberaniannya.
Suatu masa di bawah rezim otoriter, yang lain diam atau berbisik dalam gelap tapi @ProfAmienRais tampil dan berbicara apa adanya, ‘Saatnya Suksesi kepemimpinan nasional, Sidang MPR sebaiknya tidak mencalonkan pak Harto, dan lain-lain. Beliau terlalu tahu dengan apa yang terjadi.
Apalagi sistem pemerintah baru. Beliau memimpin amandemen konstitusi.” Pun termasuk jika Amien bersuara di rezim saat ini, Fahri menganggap karena Amien tahu apa yang sedang terjadi.
“Kalau @ProfAmienRais sering kritis kepada pemerintahan karena dia paham reformasi yang sekarang kita jalani. Beliau tahu kapasitas apa yang diperlukan untuk menggerakkan mesin demokrasi Indonesia yang canggih ini. Itu yang bikin beliau kritis.”
Menurutnya, jika dilihat, Amien mempunyai tujuan lebih besar dari Indonesia sehingga dapat bersaing dengan negeri lain. “Bagi @ProfAmienRais, mesin super canggih demokrasi Indonesia ini jika jika dikendarai orang yang punya kapasitas maka kita telah terbang jauh melampaui semua negara yang kita merdeka bersamaan; Malaysia, Korsel, Taiwan, RRT aka Cina, dan lain-lain. Tapi malang nasib kita, bukannya pemimpin tambah canggih, eh, malah tambah amatir.
Inilah fakta yang membuat @ProfAmienRais terus merasa harus terus bicara. Orang-orang harus dibangunkan, kebenaran harus disampaikan seperti kata Rendra.” Dan sehingga menurutnya wajar jika pada akhirnya ada yang mendorong Amien Rais untuk maju di Pilpres (kembali). “Jadi wajarlah kalau @ProfAmienRais yang lahir 26 April 1944 (74 tahun) didorong oleh banyak orang untuk maju lagi sebagai calon presiden.
Toh Mahathir yang lahir 10 Juli 1925 (Jepang 93 tahun) baru Dilantik menjadi PM baru malaysia. Mereka berkawan.”
Bagi Fahri, di 2019 tampaknya tak bisa lagi ditawar bahwa Indonesia harus mempunyai pemimpin baru dengan kualitas terbaik. “Saya hanya berpikir bahwa memang 2019 kita harus persembahkan kepemimpinan yang memiliki kapasitas terbaik.
Semoga dengan itu siapapun terpilih akan baik bagi ibu pertiwi.”
Sebab menurut dia, jika ngotot dengan apa yang ada, padahal bahan bakunya sebagai pemimpin tidak ada maka rakyat seperti terpenjara dan tersandera harus memilih orang yang kapasitas tiada. “Terus terang, setelah Mahathir naik kembali, saya mendorong para senior untuk maju kembali; Ibu Mega, Pak JK, bahkan Pak Habibie, dan yang masih memenuhi syarat sah-nya. Sebab syarat kapasitas dari mereka ada.
Dan @ProfAmienRais telah mulai. Mari kita lihat selanjutnya apa yang terjadi. Semoga ini menjadi bagian dari berkah Ramadhan.” (Robi/voa-islam.com)