View Full Version
Senin, 11 Jun 2018

AHY: Kita Kalah jika Tangani Terorisme dengan Cara Teroris

JAKARTA (voa-islam.com)- Baru-baru ini, mantan Cagub DKI Jakarta, yang juga merupakan anak dari mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, yakni Agus Harimurti Yudhyono (AHY) berpidato di hadapan para anggota sekaligus kader Demokrat di JCC dengan bahasan banyak isu, antara lain terkait dengan isu keamanan yang di awal Ramadhan menghentakkan masyarakat Indonesia akibat adanya aksi teror.

Untuk hal ini, AHY dalam pidatonya, selain belasungkawa dengan para korban, ia juga mengingatkan agar isu ini tidak menjadi saling curiga antar-masyarakat. Juga termasuk dalam penanganannya, dia mengingatkan agar negara, dalam hal ini aparat untuk tidak terpancing dengan menggunakan cara-cara yang dapat menggaggu HAM.

Berikut kutipan pidato AHY, yang diambil dari fanpage Demokrat_TV, Sabtu (9/6/2018):

Bulan lalu, kita menyaksikan sejumlah peristiwa yang cukup mengguncang negeri dan menyita perhatian internasional. Dalam situasi ekonomi yang tidak mudah, masyarakat kita dihentakkan oleh gangguan dan ancaman keamanan. 

Insiden di Mako Brimob Kelapa Dua yang diikuti serangkaian bom bunuh diri di sejumlah gereja di Surabaya, serta terjadinya serangan teror terhadap aparat keamanan di beberapa wilayah adalah peringatan keras untuk kita semua.

Kita merasakan duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa. Utamanya, mereka yang sedang beribadah. Dan mereka yang sedang menjalankan tugas. Kita juga mengutuk keras, segala bentuk aksi teror di muka bumi ini. Kita tidak boleh kalah menghadapi terorisme dan tujuan-tujuannya. 

Kita kalah, apabila aksi teror itu membuat kita terpecah belah dan saling mencurigai satu sama lain. Kita juga kalah, apabila dalam upaya melawan terorisme ini kita justru terpancing untuk menggunakan cara-cara teroris. Cara-cara yang berada di luar hukum, dan melanggar hak-hak dasar warga negara.

Terrorism has no religion. Terorisme tidak punya agama. Terorisme adalah musuh semua agama. Terorisme musuh kita semua. 

Kita mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah dan DPR. Baik melalui aksi penanggulangan terorisme oleh TNI/Polri di lapangan, maupun upaya legislatif melalui pengesahan Undang-Undang Anti Terorisme.

Tetapi apresiasi saja tidak cukup. Kita jangan diam!

Sebagai warga bangsa, kita patut membantu upaya pemerintah dan DPR untuk mengatasi permasalahan keamanan ini. Negeri ini milik kita semua. Bukan hanya milik mereka yang berada di pemerintahan maupun di parlemen. Artinya, kita semua punya hak dan kewajiban. Serta secara moral, turut bertanggung jawab untuk mencari solusi terhadap berbagai persoalan di negeri ini. Tidak hanya dalam isu-isu keamanan negara, tetapi juga aspek-aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara lainnya.

Saya meyakini, untuk memahami permasalahan dan aspirasi rakyat, kita semua harus sebanyak-banyaknya turun ke lapangan. Bertemu langsung, menyapa, dan mendengarkan suara rakyat. Suara yang jujur. Suara yang apa adanya. Dari hati, tanpa dimanipulasi. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version