View Full Version
Selasa, 12 Jun 2018

BEM Rema UPI: Pemerintah Awasi Handphone dan Medsos Mahasiswa Adalah Solusi Jalan Buntu

BANDUNG (voa-islam.com)--Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (BEM Rema UPI) 2018, Muhammad Fauzan Irvan menyampaikan pandangannya terkait wacana yang dilontarkan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi Mohamad Nasir dalam menyikapi isu maraknya radikalisme di lingkungan kampus.

M. Nasir mengungkapkan akan melakukan monitoring kepada para dosen dan mahasiswa menyusul marakya temuan radikalisme di kampus. Salah satu pengawasan yang akan dilakukan yaitu dengan mendata nomor handphone (HP) dan akun media sosial milik dosen dan mahasiswa.

Hal ini bertujuan agar mengetahui lalu lintas komunikasi  mahasiswa dan dosen itu seperti apa dan dengan siapa. Sebagaimana yang diungkapkannya di hotel Fairmont Jakarta, Senin (4/6).

Fauzan selaku Presiden Mahasiswa BEM REMA UPI menyebutkan, mengawasi dan mendata nomor handphone dan media sosial mahasiswa dengan dalih mencegah paham radikalisme adalah suatu tindakan yang berlebihan, terjangkit trauma persepsi dan terlalu mencampuri hak privat warga negara.

Kendati disebutkan bahwa pengawasan tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan kampus yang steril, bersih dan aman dari segala bentuk paham radikal, Fauzan menuturkan cara tersebut adalah solusi yang dangkal. Serta jalan buntu dalam mengatasi radikalisme di kampus dan secara tegas menolak wacana pengawasan nomor handphone dan media sosial mahasiswa tersebut.

“Jelas, hal ini menimbulkan kekhawatiran akan terkekangnya kebebasan berdemokrasi dan berpotensi menghukumi pikiran rakyat,” tegas Fauzan.* [Syaf/voa-islam.com]

 

 

Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (BEM Rema UPI


latestnews

View Full Version