View Full Version
Rabu, 13 Jun 2018

Yusril Berpengalaman dan Berkelas, Layak menjadi Capres 2019

JAKARTA (voa-islam.com)- Fahri Hamzah menyatakan bahwa Ketum PBB, Yusril Ihza Mahendra layak menjadi Presiden di 2019. Sebagai pakar hukum dan banyak akan pengalaman, Yusril dianggapnya cukup berkelas untuk menjadi seorang presiden.

“Tokoh berkelas selanjutnya adalah Prof. @Yusrilihza_Mhd yang juga Guru Besar Hukum Tata Negara UI. Memang tokoh ini sering nampak berbeda dengan AR (Amien Rais, red), tapi itulah istimewanya. Selisih paham dua guru besar yang Sama-sama tokoh santri. Tapi mereka berkelas. #CalonBaru,” kata Fahri, belum lama ini, di akun Twitter pribadi miliknya.

Fahri yang mengaku kenal dengan Yusril sudah cukup lama, kira-kira ketika masih sebagai mahasiswa UI, di sanalah ia bersua Yusril, mengajar di FHUI. “Tidak jauh dari kampus saya, FEUI. Saya sering mewawancara beliau sebagai wartawan koran kampus dan juga beberapa media di luar kampus. Saya memang jadi wartawan sejak mahasiswa. #CapresBaru. Saya lupa persis tahun-nya, sekitar 1993.”

Dia mengenal sosok Yusril dan seketika kagum tepatnya di sebuah acara yang diadakan pihak kampus. “Keluarga Bulan Bintang dan ICMI Jakarta membuat seminar tentang ‘Pemikiran Politik Mohammad Natsir’.

Ada banyak narasumber tetapi yang sangat memukau adalah @Yusrilihza_Mhd yang masih muda. 25 tahun lalu. #CapresBaru. Saya ingat waktu itu semua tokoh senior hadir termasuk Dr. Anwar Haryono sebagai yang paling dituakan di KBB setelah wafatnya pak Natsir 6/2/ 1993. Di ruangan itu semua berseru bahwa @Yusrilihza_Mhd adalah Natsir Muda. Saya menyimak. #CapresBaru.”

Yang dikenang oleh Fahri sehingga menjadi perhatiannya adalah saat mantan Mensesneg itu memaparkan materi dari seminar. “Saya masih ingat pemaparan prof @Yusrilihza_Mhd dalam seminar itu, bikin saya bengong karena memang di zaman Orba, kajian tentang tokoh-tokoh besar terbatas. 

Di situlah saya mengerti betapa besar  M. Natsir, Perdana Menteri ke-5 RI yang fenomenal. #CapresBaru2019. Prof @Yusrilihza_Mhd menggambarkan sosok Natsir yang besar; Ulama, negarawan, politisi, menteri dan perdana menteri, tokoh dan pejuang Islam Indonesia dan Dunia. Beliau juga memimpin Liga Muslim Dunia dan Dewan Masjid Dunia. #CapresBaru2019.”

Ia pun mengaku sempat dibuat iri dengan kemapanan Yusril, terlebih sempat dekat dengan tokoh sekelas Natsir. “Saya cemburu sebetulnya karena prof @Yusrilihza_Mhd sempat dekat dan menjadi sekretaris Pak Natsir sementara saya hanya sempat mengantarkan jenazahnya ke pemakaman. 

Saya belum pernah lagi melihat pemakaman diikuti manusia sebanyak itu sampai sekarang di Jakarta. #CapresBaru. Sejak itu saya sering menggali prof @Yusrilihza_Mhd dan mewawancara beliau di sela-sela mengajar di depok. Beliau bicara banyak isu soal Islam, negara, demokrasi, filsafat hukum dan isu kontemporer. Beliau berpengetahuan luas. #CapresBaru2019.”

Maka ia berkata, karir Yusril cukup cemerlang; seorang dosen, intelektual, pengacara besar yang disegani, menjadi menteri 3 kali, dan membantu Indonesia dalam transisi sulit dari presiden Soeharto ke Presiden Habibie. “Dia terlalu mengerti banyak hal. #CapresBaru2019.”

Seandainya president Treshold 0 persen, tentu menurutnya PBB yangia dirikan dan pimpin akan mencalonkannya. “Tapi, tulisan saya ini tentang #Tokoh2LayakCapres2019 terlepas apakah dapat tiket atau tidak. Tetapi jelas mereka punya kapasitas. #CapresBaru2019. Mari kita doakan terbukanya jalan bagi salah satu putra terbaik bangsa ini prof @Yusrilihza_Mhd agar memimpin bangsa yang memerlukan kepemimpinan yang punya kapasitas besar. Semoga. #CapresBaru2019 #Tokoh2LayakCapres2019.” 

Cuitannya ini adalah kelanjutan sebelumnya tentang Bapak Reformasi, Amien Rais, yang sebagai salah seorang putra bangsa yang sangat kayak dan mumpuni untuk capres baru. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version