JAKARTA (voa-islam.com)- Pengamat politik dari KedaiKOPI, Hendri Satrio mengatakan, bahwa para pejabat Negara yang ikut mengomentari naiknya Pj Gubernur Jawa Barat Komjen Iriawan baru-baru ini justru nampak ada hal yang ingin ditutup-tutupi. Agar hal itu tidak tergambarkan demikian, maka Hendri menyarakankan agar komentar terkait Iriawan sebaiknya hanya ada di Joko Widodo.
“Makin banyak pejabat yang berkomentar maka makin membuat wacana seperti ada yang disembunyikan. Strategi komunikasi politiknya kurang tepat, mestinya satu pintu aja Pak @jokowi,” saran Hendri, Jumat (22/6/2018), di akun Twitter pribadi miliknya, saat mengomentari judul berita di salah satu media “Menko Polhukam menjamin penunjukan Komjen Iriawan menjadi Pj Gubernur Jabar bukan untuk memenangkan salah satu pasangan calon”.
Sebelumnya, Hendri juga menyatakan bahwa Pj yang baru saja dilaksanakan bisa jadi justru tidak menguntungkan istana negara. “Jangan salah baca strategi pelantikan PLT Gubernur Jabar, kendati kita harus berprasangka baik, tapi pelantikan ini mungkin bukan untuk memenangkan tapi justru untuk menghambat.
Ingat, hanya pasangan nomor 3 yang bersebrangan dengan Istana, nomor 1, 2, 4 didukung Istana semua.” Jadi menurutnya sangat mungkin pelantikan PLT Gubernur Jabar ini untuk memperkecil elemen surprise saat Ahmad Heryawan mengejutkan publik menjadi pemenang di 2008 lalu, walaupun di beberapa survei elektabilitasnya hanya belasan, kala itu umat Islam Jabar kompak pilih Aher diujung Pilkada.”
Dan dukungan Istana menurut Hendri bukan untuk Paslon nomor 2 saja. “Bahkan pasangan ini terbentuk diujung deadline, nomor 1 dan 4 sudah lama dielus Istana. Mereka belajar dari Jakarta, tidak mau hanya tergantung pada 1 calon dan kalah. Jabar kunci 2019, hanya nomor 3 yang bersebrangan, demikian.” (Robi/voa-islam.com)