JAKARTA (voa-islam.com)- Sebelum memilih pasangan calon pemimpin /Kepala Daerah, ada baiknya masyarakat mengecek terlebih dahulu jejak rekam sanh calon. Jangan sampai nihil cek, yang akhirnya lagi-lagi merasa dirugikan karena dianggap tidak menepati janji-janjinya saat kampanye.
“Tengoklah, rekam jejak mereka sejak awal,” himbau Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, Senin (25/6/2018), di akun Twitter pribadi miliknya.
Sebelumnya ia juga menyindir para calon pemimpin hampir semuanya begitu nampak agamis di depan rakyat (calon pemilihnya). “Calon kepala daerah ini tiba-tiba semua banyak yang mengaku paling Islami. Tidak ada satupun yang mengaku liberal, sekuler, agnostik. Tanya kenapa?”
Bahkan, lanjut dia, ketika mau kampanye yang mengaku liberal dan sekuler sekalipun mendadak mengenakan kerudung. “Kenapa tidak otentik saja. Bilang ‘Aku Liberal-Sekuler’ dan ingin Indonesia menjadi negara yang liberal, dan sekuler, tidak perlu politisasi agama, pura-pura Islami.
Kecerdasan rakyat untuk memaknai dan menemu-kenali politisasi agama yang sesungguhnya menurutnya perlu diedukasi.
Apabila ada yang merasa paling agamis, lantas terasa di lingkungan saling membuat kubu atas ke-islamis-annya, maka menurutnya ini perlu menjadi perhatian masyarakat/umat muslim untuk jeli sebelum memilih. “Kekuatan Umat Islam yang nyata, agaknya membuat kubu politik saling tarik kekuatan itu.
Di sinilah dibutuhkan mengingat kembali pesan HOS Cokro: ‘Semurni-murninya Tauhid, Setinggi-tingginya Ilmu Pengetahuan, Sepintar-pintarnya siasat’. Umat Islam tidak boleh sekedar jadi bola permainan politik.” (Robi/voa-islam.com)