JAKARTA (voa-islam.com)- Salah satu Politisi Demokrat bisa jadi kebingungan soal tanggapan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) perihal mereka yang menjawab keluh kesah Susilo Bambang Yudhyono (SBY) yang meminta tiga instansi seperti Polri, TNI, dan BIN untuk netral di Pilkada nanti. Jika dilihat, politisi ini merasa dan menganggap bahwa jawaban dari PDIP tidak tepat menanggapi ucapan SBY.
Bukan ranahnya. “SBY dan Partai Demokrat meminta BIN Polri untuk netral. Tetapi yang menjawab malah PDI-P. Kami betul-betul heran, ada apa dengan PDI -P,” aku Andi Arief, Ahad (24/6/2018), di akun Twitter pribadi miliknya.
Sebelumnya SBY mengungkapkan adanya ketidaknetralan aparatur negara, yaitu Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, dan Polri, dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia. “Yang saya sampaikan bukan isapan jempol apalagi mendramatisir.
Ini yang saya sampaikan cerita tentang oknum. Ini nyata kejadiannya, bukan hoax," ucap SBY, saat konferensi pers kampanye akbar pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, di Hotel Santika, Bogor, Jawa Barat, Sabtu kemarin (23/6/2018). http://www.voa-islam.com/read/politik-indonesia/2018/06/24/58660/sby-tuding-oknum-bin-tni-dan-polri-tidak-netral-dalam-pilkada/
Dikutip dari Tribunnews, pernyataan mantan presiden ke-6 Indonesia itu disampaikan berdasarkan kejadian sesungguhnya yang ia ketahui.
SBY menyebutkan, selama dua periode memimpin negara ini, dirinya sangat mengenal soal ketiga lembaga yang dimaksud.
Dia menyinyalir adanya oknum aparat TNI, Polri, dan BIN, yang ikut berpolitik dan ingin mengagalkan calon-calon yang diusung oleh Demokrat.
Ia lantas mengungkit pemeriksaan Sylviana Murni oleh Polri dalam Pilgub Jakarta. Pemeriksaan Gubernur Papua Lucas Enembe, sampai pernyataan Antasari Azhar pascabebas dengan pernyataan-pernyataan yang menyudutkan pribadinya.
Keterangan bernada kontroversial itu disampaikannya dengan maksud agar TNI, Polri, dan BIN, dapat menjaga kenetralannya dalam kontestasi politik di negeri ini.
"Kenapa ini saya sampaikan, agar BIN, TNI, Polri, netral. Ini nyata sekali kejadiannya. Kalau pernyataan saya ini membuat intelejen dan kepolisian tidak nyaman, dan mau menciduk saya, silakan," sebutnya.
Sambung SBY, ia juga merasa saat ini pribadinya tengah diserang oleh partai tertentu dengan mengatakan "SBY panik".
"SBY tidak panik. Biasanya yang panik cenderung curang. Insya Allah, kami tidak curang. Tapi kami waspada," tutur dia. (Robi/voa-islam.com)