View Full Version
Ahad, 01 Jul 2018

Terkait Rupiah, Revolusi Mental versus Inlander

JAKARTA (voa-islam.com)- Sebagai catatan, selama lebih dari satu dekade terakhir, menurut salah satu politisi Gerindra, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tercatat mengalami defisit itu hanya pernah terjadi pada tahun 2008, 2013 dan 2015. Dan hanya pada tahun 2013 yang nilainya mencapai US$7,32 miliar. 

“Ini bukan kondisi yg menyenangkan. Pada saat bersamaan, pada kuartal pertama 2018, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) juga tercatat defisit US$3,8 miliar,” jata Fadli Zon, belum lama ini, di akun Twitter pribadi miliknya, ketika mengomentari lemahnya Rupiah atas Dolar.

Di periode yang sama, lanjut Fadli, defisit transaksi berjalan (current acount deficit/CAD) jg mencapai US$5,5 miliar. Meski indikator perekonomian tidak menunjukkan gejala membaik, kita belum mendengar pemerintah menjelaskan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya krisis. 

“Pemerintah malah sibuk menyiapkan pesta untuk menjamu IMF dan Bank Dunia di Bali. Sungguh ironis, saat kurs sedang meluncur ke kisaran Rp15 ribu, dan proyeksi pertumbuhan ekonomi bisa jatuh di bawah angka 5 persen, defisit APBN menyentuh limit 3 persen, pemerintah malah sibuk menyiapkan jamuan bagi 15 ribu orang yg memboroskan anggaran hingga Rp850 miliar itu.”

Dan tentunya menurut Fadli ini tidak nampak sesuai dengan jargon yang kerap Jokowi katakan. “Di tengah jargon Revolusi Mental, sikap pemerintah semacam ini justeru memperlihatkan mental seorang inlander.” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version