View Full Version
Rabu, 04 Jul 2018

Kepala Disdik Kota Bekasi: Kasus Robiatul Sudah Selesai, Paslon Jangan Politisasi Kasus

BEKASI (voa-islam.com)—Dikabarkan Robiatul Adawiyah (28), guru yang berkonflik dengan SDIT Darunnajat Maza Kota Bekasi lantaran Pilgub Jawa Barat bertemu dengan Ridwan Kamil di Bandung.

Pertemuan tersebut dilaksanakan di Rumah Pemenangan Rindu, Jalan Cipaganti, Bandung, Ahad (1/7).

Pada pertemuan Ridwan Kamil pun berjanji membantu Robiatul mencari pekerjaan baru. Ia akan segera berkoordinasi dengan beberapa pihak di Bekasi untuk bisa memberi pekerjaan kepada Robiatul.

Menurut pengakuan Robiatul, ia dijemput langsung tim pemenangan dari rumahnya menuju Bandung. “Ya saya diundang langsung oleh Ridwan Kamil,” ujarnya saat ditemui di Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Senin (2/7/2018).

Mendengar pengakuan Robiatul, Dinas Pendidikan Kota Bekasi Ali Fauzi mengimbau agar para politisi untuk tidak mempolitisir masalah ini. “Kita mengimbau agar pihak lain tidak mempolitisir persoalan ini demi menjaga situasi yang kondusif dan aman,” kata Ali saat memediasi kasus ini.

Kendati demikian, Ali mengungkapkan pihaknya juga mempersiapkan sekolah lain sebagai tempat mengajar yang baru bagi Robiatul Adawiyah apabila dirinya memang menginginkan pindah ke sekolah lain.

Ia juga menambahkan bagi ada oknum-oknum calon paslon yang masuk ke dinas pendidikan akan ditegur. Apalagi jika ada yang mengarahkan untuk memilih paslon tertentu.

Untuk diketahui, Disdik Kota Bekasi telah melakukan mediasi antara Pihak Yayasan, Kepala Sekolah Sekolah Dasar Islam terpadu (SDIT) Darul Maza, Jatiasih, dengan Robiatul Adawiyah (28) guru SDIT tersebut yang merasa dipecat karena pilihan politiknya.

Ali menyatakan sudah tidak ada masalah antara kedua belah pihak, apalagi pihak yayasan beberapa waktu lalu atau satu hari setelah kasus ini viral sudah mengunjungi rumah Robiatul untuk meminta maaf dan coba mengklarifikasi persoalan.

“Hari ini sudah selesai. Saya kira sudah disampaikan berkaitan dengan munculnya di media grup sekolah. Saya kira ini berawal dari status. Tidak ada pihak yayasan yang mengarahkan untuk memilih paslon A atau paslon B,” katanya kepada media, Selasa (3/7).

Mengenai dugaan pemecatan Guru Robiatul, kata Alie, bahwa itu hanyalah isu yang dibuat di masyarakat. Padahal tidak benar guru itu dipecat karena memilih pasangan calon Ridwan Kamil dan Uu’ untuk calon Gubernur Jawa Barat. (Baca: Guru di Bekasi Dipecat karena Pilih Rindu, di Bali Pecalang Dipecat karena Tolak Dukung Koster-Ace)

“Yayasan tidak pernah memecat guru bersangkutan, Apalagi mereka masih membutuhkan guru bersangkutan untuk mengabdi di sekolah,” terang Ali.

Namun, apabila Robiatul tidak ingin bergabung lagi dengan SDIT Darul Maza. Dinas Pendidikan akan memberikan solusi kepadanya jika yang bersangkutan masih ingin mengabdi di pendidikan.

“Apakah ingin sekolah negeri atau swasta dinas pendidikan akan memberikan solusi terbaik sepanjang guru ini akan mengabdi untuk dinas pendidikan,” katanya.

Ketika ditanya Robiatul apakah akan melanjutkan menjadi Guru SDIT Darul Maza. Beliau menegaskan untuk tidak akan kembali menjadi guru di SDIT tersebut. Apalagi Robiatul sudah bertemu dengan Ridwan Kamil dan dijanjikan menjadi staf di dunia pendidikan. “Saya lebih baik mencari sekolah lain,” ungkapnya.

 

Sudah Berdamai

Diketahui Kasus tersebut bermula dari postingan facebook, Kamis (28/6), Suami Andriyanto Putra Valora menulis dengan judul “Seorang Guru SDIT Darul Maza Bekasi Diberhentikan Dengan Tidak Hormat Hanya Lewat WA Group Karena Memilih Pasangan Ridwan Kamil dan UU untuk Jabar 1”.

Tulisan suami Robiatul tersebut langsung viral dan ramai diperbincangkan di dunia maya. Bahkan Ridwan Kamil pun merasa berempati dan menjemput Robiatul Adawiyah dari rumahnya pada, Sabtu (30/6).

Padahal menurut Fachrudin, Kepala Badan Usaha Pendidikan Darunnajat Maza masalah tersebut seharusnya sudah selesai dan tidak perlu diviralkan di dunia maya. “Saya setelah menulis hal itu langsung meminta maaf di grup internal sekolah dan berharap Bu Robiah bisa tetap bersama Darul Maza,” ujarnya.

Permintaan maaf itu, kata Fachrudin dilakukan saat siang setelah pencoblosan berlangsung. Bukan itu saja, Ia juga menghubungi Robiatul Adawiyah membujuknya untuk tetap kembali mengajar. “Karena saya pikir itu hanyalah kesalahpahaman antara saya dan Robiatul,” katanya.

Namun, ia baru mengetahui bahwa ada postingan Facebook suami Robiatul mengenai permasalahan di grup internal sekolah. “Saya dan Ibu Rince kaget setelah melihat postingan facebook itu. Bahkan viral di dunia maya,” tandasnya.

Malamnya, permintaan maaf Fachrudin baru dijawab Robiatul dan ia meminta pihak yayasan datang ke rumahnya untuk berdamai. Besoknya, Jumat (29/6) antara kedua belah pihak berdamai. Andriyanto Putra, Sebagai suami Robiatul mengatakan bahwa telah memafkan Fachrudin. (Baca: Guru di Bekasi Dipecat karena Pilih Ridwan Kamil, Tifatul: Apakah Ada Nama SDIT PKS?)

“Keluarga besar Ibu Robiatul Adawiyah yang didampingi suami, orang tua, kakak dan adik yang semuanya pendidik menyambut baik dan memaafkan dengan seikhlas-ikhlasnya yang disampaikan oleh Ibu Robiatul Adawiyah sendiri, Bpk. Ust Eli Suhaeli (orang tua), dan Andriyanto (suami), insya Allah di mana pun nantinya Ibu Robiatul Adawiyah akan mengabdikan diri selaku pendidik dapat keberkahan dan kebahagiaan, aamiin,” terangnya.

Ia berharap dari pihak yayasan maupun pihak keluarga setelah islah ini tidak ada lagi permasalahan tambahan yang nantinya akan banyak dimanfaatkan oleh berbagai pihak.

“Alhamdulillah, setelah saling maaf-memaafkan lega rasanya. Semoga Yayasan Darunnajaat Maza bisa terus meningkatkan pelayanan dalam Pendidikan Islam dengan lebih baik lagi.Kita sama-sama jadikan pelajaran untuk kita semua atas kejadian ini,” ujarnya.* [Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version