JAKARTA (voa-islam.com)- Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah melihat adanya kejanggalan terkait nilai akuisisi saham Freeport Indonesia hingga 51 persen. Di antaranya menurut dia adalah soal besarnya dana yang dikeluarkan untuk akuisisi tersebut.
Ia mempertanyakannya. “Inalum BUMN termuda diambil alih sahamnya di masa Pak SBY (2013) dari mana uang sebesar itu. Ayo transparan. Jangan kasus Newmont terulang. 53 trilyun. Uang besar kita mesti terbuka.
Yang jelas 53T gak ada dari APBN....cc @KemenBUMN,” duganya, ketika mengomentari judul berita di salah satu media: “Nilai Akuisisi 51 Persen Saham Freeport Rp 53 Triliun detik.id/6Cnl5R via @detikfinance, Jumat (13/7/2018), di akun Twitter pribadi miliknya.
Fahri pun mencium adanya aroma tak sedap atas akuisisi tersebut. “Makin tercium bau tidak sedap dalam divestasi FReeport. Ayolah pemerintah transparan. Jangan bohong karena rakyat sudah pintar.”
Ia menghimbau agar pemerintah untuk berlaku terbuka kepada publik terkait skemanya.
“Umumkan skemanya segera ke ruang publik. Jangan ada perjanjian bawah tangan. #BeraniJujurHebat. Bingung aku, lagi gini @KPK_RI Kemana?” (Robi/voa-islam.com)