JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddiq mengatakan bahwa sebelum tanggal 10 Agustus 2018 pendaftaran Capres-Cawapres segala hal bisa saja terjadi, termasuk bisa jadi Joko Widodo tidak dicalonkan Presiden. Pun dengan Prabowo Subianto.
“Kalau yang ada sekarang, yang mengatakan selain Prabowo dan Jokowi capres, sangat mungkin juga ajukan orang lain sebagai capres. Misalkan Prabowo bertemu dengan Puan Maharani. Dan ini jangan-jangan lintas awal PDIP capresnya bukan Jokowi,” katanya, Rabu (18/7/2018), di Jakarta.
Namun demikian, secara khusus ia mengatakan bahwa koalisi dengan Gerindra bukan kali pertama ini. Sebelumnya di tahun 2014, PKS juga mendukung Prabowo.
“PKs dan Gerindra, ada satu komitmen politik, sepemahaman agar kami terus melanjutkan koalisinya dari 2014-2019, termasuk di Pilkada. Cukup banyak,” ia menambahkan.
Walau begitu, ia menyebut PKS tidak menutup diri berkoalisi dengan lainnya selain Gerindra. “Satu sisi PKS memegang komitmen dengan Gerindra sehingga kadang-kadang membayangkan partner dengan partai lain, sepertinya tidak ada ruang itu.
Prabowo juga buka ruang komunikasi lebih luas,” katanya lagi. Di lain soal, adanya kabar miring bahwa Prabowo dianggap tidak lagi PKS dan atau sebaliknya, menurut dia yang bisa menjelaskan adalah PKS sendiri.
“Di kalangan PKS sudah ada yang bertanya soal Prabowo tidak lagi percaya PKS. Pks yang bisa jawab ini sebetulnya,” katanya.
Akan tetapi, ia tetap berharapa ada di antara nama-nama kader PKS yang mendampingi Prabowo di Pilpres 2019 nanti. “Satu pun tidak ada cawapres 9 orang, ini rugi betul. 1 dari 9 jika bisa jadi cawapres. Jadi bisa lebih fokus,” demikian tutupnya. (Robi/voa-islam.com)