JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi senior PBB, MS Ka’ban mengatakan bahwa pengusutan dugaan pelanggaran HAM masa lalu yang akan dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Menkopolhukam bernuansa politis. Bahkan Ka’ban menyebutnya semacam opini yang hanya ingin menjegal salah satu lawan di Pilpres 2019 mendatang.
Tim Menkopolhukam untuk pengusutan pelanggaran HAM masa lalu nuansa politis terlalu kental ketimbang penegakan hukum bahkan muncul opini pencegalan capres, ini akan sia-sia bahkan ibarat menepuk air didulang terpercik ke muka sendiri. Urusan Westerling,zenazah Danau Toba gak clear,” katanya, baru-baru ini, di akun Twitter pribadi miliknya.
Ka’ban juga menyatakan bahwa keinginan Menkopolhukam atas itu juga takkan berpengaruh apa-apa, semisal elektabilitas Jokowi. “Pengusutan pelanggaran HAM berat di masa lalu berketepatan menjelang pencapresan dan Menkopolhukam Wiranto berpihak pada Presiden Jokowi tidak mendongkrak Rupiah terhadap Dolar dan tidak
mendongkrak elektabilitas petahana.”
Ka’ban menyarankan, daripada keinginan itu, lebih baik mengurus kasus lain, misal adanya tindakan penghadangan di bandara senagai tempat vital.
“Alangkah elok jika penghadang ustaz dan ustazah di Bandara diusut tuntas.” (Robi/voa-islam.com)