View Full Version
Selasa, 07 Aug 2018

Ucapan Jokowi ke Relawan Dianggap Lebih Berbahaya ketimbang Terorisme

JAKARTA (voa-islam.com)- Ucapan Joko Widodo saat temu para relawan beberapa waktu lalu dianggap berbahaya melebihi terorisme. Jokowi, sebagai pemimpin Negara dianggap tidak elok dengan ucapan tersebut dan berpontensi memecah belah kehidupan berbangsa.

“Harusnya Kapolri menangkap Presiden Jokowi malam ini karena sudah memerintahkan kekerasan yang bisa mengarah perang sipil. Lebih berbahaya ketimbang terorisme.

Kalau sampai ada satu saja korban jatuh karena kekerasan atas perintah Presiden Jokowi, bukan tidak mungkin akan ada reaksi balik yang membahayakan hubungan antar warga negara,” demikian kritik politisi Demokrat, Andi Arief, belum lama ini di akun Twitter pribadi miliknya.

Namun, bukan hanya kepada relawan yang nantinya menurut Andi bersiap-siaga atas kemungkinan dampak ucapan Jokowi, melainkan selain itu.

Kenapa terjadi potensi perang sipil, karena yang bukan relawan akan merespon dengan mempersiapkan segala sesuatu atas ancaman kekerasan serius seorang Presiden lewat pendukungnya.”

Ucapan Jokowi barang tentu disesali Andi. Sebab Jokowi tidak berlaku sebaliknya. “Para Ulama mengajarkan kesabaran, menghindari perkelahian. Presiden Jokowi menganjurkan kekerasan dan tidak memilih opsi mengjindari dengan sabar.”

Oleh karena itu, ia pun berharap di tahun 2019 mendatang Indonesia dipimpin anak bangsa yang memiliki kecakapan dalam bersikap. “Mudah2an Pilpres 2019 nanti Indonesia akan dipimpin oleh figur yang adil dan menyayangi keumatan, kebhinekaan dan kerakyatan. Dendam itu akan luluh jika ada keadilan dan sentuhan rasa sayang.”

Sebelumnya, Jokowi meminta para relawan untuk melakukan kampanye dengan cara yang baik dan tidak mencari musuh pada Pilpres 2019 mendatang. Namun demikian, di balik itu Jokowi juga nampak meminta relawannya tidak takut jika mendapat serangan dari lawan politik serta harus siap bila kemungkinan terlibat dalam perkelahian. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version