View Full Version
Selasa, 07 Aug 2018

Terkait Kelahi, Jadi Ingat Ucapan Jokowi ketika Ada Relawan Serang Kantor Berita di 2014

JAKARTA (voa-islam.com)- Ucapan Joko Widodo ketika berbicara di hadapan para relawan/pendukungnya beberapa waktu lalu membuat salah satu politisi teringat akan kejadian tahun 2014 silam. Ketika itu Jokowi menjawab bagaimana sikap relawan yang mendukungnya, yang kemudian menyerang salah satu kantor media.

‘Salah sendiri manas-manasin. Makanya jangan ikut manas-manasin. Jangan sekali-kali salahkan relawan.’ (Jokowi, Juli 2014, saat pendukungnya menggeruduk kantor Berita TVOne di Jogja),” Rachland Nashidik mengingatkan, belum lama ini di akun Twitter pribadi miliknya.

Rachland melihat, kalau maksud Jokowi adu gagasan atau adu kata-kata, dia bisa gunakan kata "berdebat", “berdiskusi" atau paling jauh "bertengkar". Bukan "berkelahi". 

“Tapi pendukungnya di acara itu ngerti kok. Makanya mereka spontan teriak: ‘Berantem!’ Bong kecebong bong.” Bila dianggap ucapan Jokowi tidak menimbulkan masalah, maka menurut dia tidak sepenuhnya benar. “Jokowi minta pendukungnya berani jika diajak berkelahi. Pendukungnya membela dan membenarkan. ‘Kucing juga melawan kalau diinjak!’ Rasionalitas jalanan. 

Justru di situ masalah utamanya.  Kok Presiden menyebarkan rasionalitas jalanan? Kok bukan rasionalitas hukum?”

Dia malah mempertanyakan ucapan Jokowi itu sebetulnya siapa yang dituju. “Presiden @Jokowi minta pendukungnya berani berkelahi. Dengan siapa dan demi siapa? Dengan saudara sendiri dan demi diri Presiden sendiri.”

Padahal, lanjutnya, Presiden harusnya minta dua belah pihak menghormati hukum. Padahal nilai luhur bangsa mengajarkan kita berkoban bagi orang lain.

“Dalam sejarah Republik ini, @Jokowi mungkin Presiden pertama yang menyerukan jangan takut berkelahi fisik. Konteksnya bukan imprealisme atau kolonialisme. Tapi Pemilihan Presiden 2019. Melawan pendukung paslon lain yang notabene bangsanya sendiri. Sekerdil itu.” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version