View Full Version
Sabtu, 11 Aug 2018

Tidak Melanggar Hukum, Relawan #2019 Ganti Presiden Wilayah Jabar Siap Deklarasi

BANDUNG (voa-islam.com) - Deklarasi Relawan #2019 Ganti Presiden (RGP) adalah merupakan penyampaian aspirasi masyarakat yang sepakat mengorganisir diri dengan masyarakat lainnya yang memiliki aspirasi yang sama, yakni 2019 ganti presiden. Hal tersebut legal dan demokratis, tidak ada hukum yang terlanggar. 

Demikian disampaikan oleh Ketua Panitia sekaligus Relawan #2019GantiPreside Provini Jawa Barat Suryana Nurfatwa. 

"Di Jawa Barat sepakat Sabtu, 18-08-2018 para relawan akan mendeklarasikan Relawan#2019 Ganti Presiden tingkat Provinsi Jawa Barat di Gerbang Gedung sate, Jam 08.30-11.30 WI," katanya kepada voa-islam.com, Kamis (02/08).

"Memang ada juga yang sedang berjuang Jokowi 2 periode, itu juga sah-sah saja dan demokratis, yang penting meski ada perbedaan aspirasi harus saling menghargai," lanjutnya.

Menurut Suryana perbedaan jangan sampai jadi perpecahan. Ia sangat menyayangkan seperti perintiwa di Batam, Bunda Neno Warisman (BNW) tak bisa keluar dari Bandara ber jam-jam dan sudah keluar pun masih mendapat hambatan lain.

"Mengapa harus menghalangi dan mengganggu langkah Kami. Santai aja kan kehidupan demokrasi seperti itu, ada perbedaan aspirasi. Maka di Jabar kami mantap berdeklarasi karena sah dan tidak melanggar hukum, bahkan justru menjadi bagian dari seni demokrasi di Indonesia. Kepada yang beda aspirasi ayo bentangkan toleransi dalam perbedaan aspirasi," jelasnya.

"Mengenai himbauan Sekretaris MUI Jabar, ya sah-sah saja karena keluar dari kehawatiran pecahnya anak bangsa. Tapi maaf gerakan kami juga sah tidak inkontitisional dan tidak melarang presiden sekarang 2 periode karena itu haknya. Hanya jangan dilarang pula kami punya aspirasi 2019 ganti presiden dan yang kami sampaikan bukan provokasi tapi fakta-fakta supaya masyarakat melek juga dalam berdemokrasi " tegasnya.

Yang harus dilarang itu kata Suryana adalah yang melanggar hukum, sementara kami tidak melanggar hukum. Adapun di daerah tertentu ada gesekan berarti belum dewasa dalam berdemokrasi.

"Kita sama-sama dewasakan diri dalam berdemokrasi. Kami kira santai saja meski berbeda tapi jaga persatuan Indonesia," pungkasnya. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version