JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahahean menyatakan bahwa dalam menyikapi “perang” tagar nampaknya pemerintahan Joko Widodo melalui aparat tidak adil. Pasalnya, yang sering menjadi “korban” gerakan #2019GantiPresiden, sedangkan tagar pendukung Jokowi, semisal #2019TetapJokowi tidak demikian.
“Yang saya belum mengerti adalah kompetisi antara tagar #2019GantiPresiden dengan tagar 2019 Tetap Jokowi. Dua tagar ini berbeda dukungan dan berbeda pendukung. Yang aneh, tagar #2019GantiPresiden dihadang di mana-mana, tapi tagar 2019 Tetap Jokowi, bebas di mana-mana.
Ini ketidakadilan!” demikian cuitannya, belum lama ini paska insiden penghadangan yang dialami oleh Neno Warisman di bandara Riau.
Bila hal ini terus berlanjut, maka Ferdinand memprediksi gerakan #2019GantiPresiden akan semakin membesar. “Arus ini akan membesar dan terus menggelinding bagai bola salju, yang kemudian menghancurkan kepongahan penguasa.”
Dia, lanjutnya, akan terus bertumbuh, membesar karena ini menurut dia perlawanan kaum ibu, wanita yang merasakan betul beban hidup sehari-hari.
Melihat dinamika yang terjadi 2 hari ini, baik di Riau maupun Surabaya, sulit bagi saya menerima bahwa kita masih punya Demokrasi, masih punya aturan dan masih punya hak warga negara.”
Ia pun mengaku juga ragu dengan Pilpres mendatang akan baik-baik saja. “Sulit juga bagi saya menerima bahwa akan ada pemilu yang baik 2019 nanti. #2019GantiPresiden.” (Robi/voa-islam.com)