View Full Version
Selasa, 28 Aug 2018

Fadli “Sentil” Prof Romli dan Singgung Ketidakadilan Polisi

JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi Gerindra, Fadli Zon menjawab salah satu arsitek Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Prof. Romli Atmasasmita terkait tanggapannya atas penghadangan aktivis gerakan #2019GantiPresiden di bandara Riau baru-baru ini. Fadli menjawab tanggapan itu karena nampaknya tidak sesuai dengan kejadian yang dialami oleh Neno.

Prof. Romli bicarakan konten atau isi pidato yang akan dibacakan di deklarasi (nanti), padahal pidato saja belum. Kemudian Fadli menjelaskan bahwa bukan penghadangan terkait konten.

Ini bukan soal konten pidato. Neno disandera selama berjam-jam, dipersekusi, lalu dipaksa kembali ke Jakarta oleh aparat. Hak berdemokrasi dirusak,” demikian respon Fadli, ketika mengomentari cuitan Prof. Romli: “Masalah neno warisman urusan biasa di dalam era demokrasi Panca Sila yang penting konten pidato politik tidak melanggar ketentuan UU atau Konstitusi yang berlaku. Tugas polri harus menjaga keamanan setiap warganya jangan terjadi konflik sosial”, belum lama ini.

Selain memberikan jawaban kepada Prof. Romli, Fadli juga memberikan pandangannya kepada aparat kepolisian, yang menurutnya telah menjadi alat politik bagi penguasa karena tidak memberikan izin sejumlah kegiatan deklarasi #2019GantiPresiden di beberapa daerah.

“Di Surabaya, demokrasi juga mau dipasung oleh POLISI. Hak menyatakan pendapat dihalang-halangi. Sementara yang untungkan pemerintah dibebaskan.”

Fadli pun mengingatkan kepada aparat kepolisian atas respon ke gerakan #2019GantiPresiden bahwa kekuasaan tidak mungkin kekal. “Hati-hati kekuasaan pasti berganti.” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version