View Full Version
Selasa, 28 Aug 2018

Politisi: Gerakan #2019GantiPresiden Milik Rakyat yang Ingin Perubahan

JAKARTA (voa-islam.com)- Atas apa yang dialami oleh Neno Warisman belum lama ini, dikatakan oleh politisi Demokrat, Ferdinand Hutahahean, bahwa #2019GantiPresiden kini sudah bermertamorfosis menjadi milik semua rakyat Indonesia yang ingin perubahan.

Besarnya protes dari publik atas peristiwa yang dialami Neno Warisman menunjukkan bahwa gerakan #2019GantiPresiden bukan hanya milik Neno Warisman, tapi milik semua rakyat yang inginkan perubahan.  Semua unsur rakyat dari berbagai partai dan berbagai ormas ada disana. Ini suara rakyat!” demikian cuitannya, baru-baru ini.

Ferdinand juga nampak menyentil pemerintah ketika peristiwa penghadangan yang dialami oleh Neno itu terjadi. “Pernah tidak mendengar demo kepada presiden sebelumnya yang disebut Gerakan Cabut Mandat bahkan bawa kerbau? 

Apakah mereka dituduh makar? Menebar kebencian kepada presiden?

Tidak, itulah demokrasi yang kaya. Tolong sampaikan kepada Jimly,” katanya lagi, ketika mengomentari salah satu akun di Twitter, @muzziarto: “Pendapat akhli hukum tata negara...mungkin antum patut mendengar tadz @MardaniAliSera...,

Cc @LawanPoLitikJW @RachlanNashidik.”

Sebelumnya Jimly mencuitkan: “Tidak ada UU yang dilanggar, tapi jelas nyebar kebencian pada Presiden yang sedang menjabat sebelum waktu kampanye pilpres yang resmi. Maka kalau ada reaksi yang sama bencinya dari para pendukung presiden petahana dapat dikatakan logis saja. Jawaban Jimly ini berawal dari pertanyaan salah satu netizen, @Mizantama: “Assalamualaikum Pak Jimly, thanks untuk kesempatan bertanya ini.

Apakah deklarasi #2019GantiPesiden ada UU atau aturan apapun itu yang dilanggar? Dan apakah deklarasi tersebut termasuk dalam kategori makar? Thanks.” 

Dalam pertanyaannya, sebelumnya akun itu merespon cuitan Jimly: “Banyak yang saran agar saya terima tanya jawab di twitter tentang pelbagai masalah pemerintahan, kenegaraan & kebangsaan. Idenya boleh juga, asalkan disepakati bahwa yang akan dijawab tidak harus semua pertanyaan. Monggo siapa yang mau nanya & tentang apa?” 

Dan kalaupun ada yang menyebut bahwa gerakan #2019GantiPresiden sebagai sikap yang benci, maka menurut dia tentu itu tidak benar. Malah sebaliknya, gerakan itu akan menjadi salah satu jawaban untuk mencegah keburukan yang terjadi pada bangsa dan Negara Indonesia.

“Gerakan #2019GantiPresiden disebut kebencian kepada presiden? Tidak sama sekali. Itu gerakan cinta bangsa yang ingin perubahan lebih baik. Gerakan cinta bangsa yang ingin bangsa ini tidak semakin terpuruk.  Itu juga gerakan cinta kepada Jokowi agar tidak pusing lagi urus negara.” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version