View Full Version
Selasa, 04 Sep 2018

Pelarangan Tagar Berpengaruh ke Kegiatan Umat Islam?

JAKARTA (voa-islam.com)- Apa-apa dikaitkan dengan tagar. Apa-apa dikaitkan dengan ancaman. Sampai-sampai masyarakat muslim yang hendak melaksanakam subuh diduga dicurigai karena dituduh berpotensi kekisruhan.

Politisi MS Ka’ban nampak menyesali jika benar adanya tuding tersebut. Menurut dia, tidak masuk akal ketika ada umat yang sedang melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ajaran dan keyakinannya akan melakukan hal-hal di luar ritualitas.

“Jika ada sekelompok orang protes dan menghalangi salat subuh berjamaah di situ ada potensi kisruh. Akankah pihak aparat melarang salat subuh berjamaah? 

Lalu buat pernyataan berjamaah itu ada aturannya. Logika larangan deklarasi Ganti Presiden 2019,” kritiknya, di akun Twitter pribadi miliknya.

Ka’ban pun menyarankan agar jika ada pihak-pihak yang berlaku demikian untuk menggunakan akalnya. “Mikir.... Kenapa bukan penghalang diproses.”

Untuk dugaan pelarangan salat subuh, mungkin saja Ka’ban membaca dari salah satu media massa yang viral berupa foto, bahwa Gerakan Indonesia Salat Subuh (GISS) yang kabarnya sedia diadakan pada hari Ahad (2/9/2018) di masjid Daerah Tasikmalaya akan dibubarkan karena diduga mendapat ancaman pembunuhan. Demikian pengakuan dari Koordinator GIIS, ustaz Ahmad Al Hafiz seperti dikutip dari halamana media massa yang vira tersebut bahwa dugaan ancaman pada tanggal 30 Agustus lalu.

Berikut di antara kutipan ustaz Ahmad di media massa tersebut: “Saya dapat SMS berisi ancaman. Kalau kegiatan GISS bermuatan poliltik akan dibubarkan. Akhir pesannya, diakhiri dengan salam palu arit. Saya sendiri tidak bisa mengakses WhatsApp pribadi saya. Tiba-tiba saat pertemuan malah mengirim pesan tanpa kendali saya dengan kalimat kegiatan batal dilaksanakan.” Pengakuan dia itu ditulis pada tanggal 31 Agustus 2018. 


latestnews

View Full Version