JAKARTA (voa-islam.com)- Penguasa disebut panik oleh salah satu politisi Demokrat. Penguasa pun dianggap kalang kabut olehnya karena kinerja selama bertahun-tahun tidak dirasakan rakyat banyak.
Saking terlihat panik dan kalang kabutnya penguasa, meme hoax pun menurut dia dianggap cerita asli terkaitan kehebatan penguasa bahkan sampai diiklankan.
Penguasa panik dan stress karena kinerjanya tidak dirasakan rakyat. Maka dibangunlah hoax untuk membangun cerita hebat sampe ngiklan segala. Salah dua hoax itu adalah beredarnya meme jalan tol di Papua sepanjang 4 ribuan KM dan divestasi saham Freport 51 persen yang disebut mencaplok,” demikian cuitan Ferdinand Hutahaean belum lama ini.
Bila diamati dari pernyataan Mantan Komisioner Komnas HAM yang juga merupakan berdarah Papua, Natalius Pigai menjelaskan berdasarkan data yang dihimbun dari pemerintah daerah dan data lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Papua dan Papua Barat, Jokowi hanya membangun jalan sepanjang 827 km dari 11 ruas jalan yang dibangun.
Sementara menurut dia Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berhasil membangun 3.444 km selama sepuluh tahun. Itu artinya, pembangunan Trans Papua era SBY jauh lebih panjang jika dibandingkan dengan di era Jokowi.
“Dari data-data itu menegaskan bahwa saya selalu memegang teguh integritas dan akuntabilitas setiap kata dan ucapan. Jika dicari di mesin pencari paling canggih ‘Google’ pasti tidak ada perbedaan perkataan dan perbuatan saya,” demikian katanya, beberapa waktu lalu di akun IG-nya.
Ia memastikan bahwa dirinya selalu memegang teguh prinsip tentang kebaikan bersama yang melintasi batas-batas segregasi suku, agama, ras dan antar golongan. Dengan kata lain, tidak ada masalah yang dia ungkap tanpa disertai data.
“Bukan pula pahlawan kesiangan yang hidup dari pencitraan.”
Di sumber lain, ia menjabarkan bahwa pembangunan tol yang murni dibangun era Jokowi hanya tiga, yaitu Tol Bakauheni di Lampung, Tol Indralaya di Sumatera Selatan, dan tol di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Khusus Trans Papua, Natalius menilai bahwa Jokowi akan sulit menyamai prestasi SBY. Sebab, jika dibandingkan pembangunan Jokowi selama 4 tahun yang hanya 827 km masih jauh dibandingkan dengan SBY yang 10 tahun mencapai 3.444 km. (Robi/voa-islam.com)