JAKARTA (voa-islam.com)—KH Ma’ruf Amin, bakal calon wapres yang berpasangan dengan Joko Widodo dikabarkan masih aktif sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kyai Ma’ruf pada Selasa (18/9/2018) menghadiri rapat pimpinan MUI di kantor MUI, Jalan Proklamasi 51, Jakarta Pusat.
"Masih (ketum MUI), kan belum (mundur)," ujar Kyai Ma’ruf seperti dikutip dari Merdeka di kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (18/9).
Masih aktifnya Kyai Ma’ruf sebagai Ketua Umum MUI ini disesalkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Yandri Susanto.
Yandri mendesak Kyai Ma'ruf untuk segera mundur dari jabatannya sebagai Ketum MUI. Menurut Yandri, selama ini tidak pernah ada jabatan Ketua MUI terlibat dalam politik praktis.
Menurut Yandri, seperti dikutip dari Vivanews, Ma'ruf yang sampai saat ini belum bersedia melepaskan jabatan Ketua Umum MUI menimbulkan kecurigaan. Kyai Ma'ruf dikhawatirkan memanfaatkan jabatannya sebagai Ketua Umum MUI untuk kepentingannya dalam Pilpres 2019.
"Saya khawatir, curiga juga. Kenapa Pak Ma'ruf Amin ketika sebelum berangkat haji mengatakan ingin non aktif sebagai ketua MUI. Tapi sekarang beliau mengatakan akan aktif terus dan akan melepaskan ketua MUI itu ketika terpilih menjadi wapres," kata Yandri.
Menurut Yandri, tidak pantas apabila Ma'ruf masih menyandang jabatan ketua umum MUI. Hal itu seolah menimbulkan stigma tidak ada lagi ulama yang mampu menjadi ketua MUI. Padahal, dalam kenyataannya saat ini masih banyak ulama yang berkompeten dan tidak terlibat dalam politik praktis yang dapat menggantikannya.
"Kami minta atau kami sarankan ke Pak Kyai Ma'ruf Amin untuk melepaskan, supaya MUI tidak terseret-seret kepada politik praktis tadi dan MUI tidak tersandera. Saya yakin masih banyak ulama yang mampu menjalankan roda kegiatan MUI seandainya Pak Ma'ruf Amin mengundurkan diri sebagai ketua MUI," ujarnya.* [syaf/voa-islam.com]