JAKARTA (voa-islam.com)- Partai Demokrat melalui salah satu politisinya mengatakan bahwa telah menemukan orang yang diduga terkait pembuatan berita Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Century beberapa waktu lalu dan dimuat di media Asia Sentinel, juga media-media di Indonesia.
Tim kami di Sacramento juga telah bertemu John P Berthelsen. Perintah SBY untuk mengejar penebar fitnah hingga ke ujung dunia telah kami lakukan. Dan sudah mendapat konfirmasi. Saya pikir ini akan memperkuat gugatan kami kemudian ke @Metro_TV dan @jpnncom,” demikian cuitan Ferdinand Hutahaean, baru-baru ini.
Selain tim di California tersebut, Ferdinand juga mengatakan bahwa tim lain, yaitu di Hongkong pun sudah bekerja. Tim ini sudah lebih dulu berada di Hongkong.“Satu lagi Mauritius akan segera bekerja. Kami @PDemokrat serius akan menegakkan kebenaran atas fitnah yang disebar Asia Sentinel dan media nasional seperti @Metro_TV dan @jpnncom
Gugatan kami akan kuat!” Sebelumnya, kasus yang dinilai oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Demokrat ini terhadap pemberitaan media asing soal Century diduga ada keterkaitan dengan salah satu konglomerat di Tanah Air. “Kabarnya seorang Konglomerat Indonesia membayari penulisan laporan fantastis tentang Century oleh media asing agar fitnah pada SBY dan Demokrat terkesan kredibel,” demikian cuitan politisi Demokrat, Rachland Nashidik.
Penulis yang menulis soal SBY menurut Rachland juga bekerja di salah satu media di Indonesia.
Linn Neumann adalah salah satu editor Asia Sentinel. Namanya kini hilang dari susunan editor blog berbasis di Hongkong yang menulis laporan bohong tentang SBY dan Partai Demokrat. Neumann adalah founding editor dari Jakarta Globe—media lokal yang dicukongi James Riady.”
Ia pun mencurigai hal tersebut ada sangkut pautnya dengan Pemilu nanti.
“Bila ternyata benar, sulit untuk tak menghubungkan ini dengan kepentingan kontestasi 2019.”
Ferdinand juga pernah menyebut bahwa Pemilu 2019 berpotensi menciptakan Indonesia yang semakin tidak berdaulat atas adanya kasus ini. “Saat ini kedaulatan kita didegradasi kepemimpinan yang lemah.
Dugaan keterlibatan asing dan atau operasi intelijen asing untuk mengalahkan @prabowo dalam pilpres nanti dengan menyerang @SBYudhoyono sangat bisa dirasa.” (Robi/voa-islam.com)