JAKARTA (voa-islam.com)- Salah satu janji kampanye Joko Widodo-Jusuf Kala ketika tahun 2014 adalah menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7 persen. Tapi dalam kenyataannya, pertumbuhan ekonomi mencapai ke angka tersebut.
Pertumbuhan ekonomi kita selama ini disokong oleh konsumsi masyarakat. Di tengah pertumbuhan ekonomi yang rendah jauh dari janji politik 7 persen, maka menjaga agar konsumsi masyarakat tidak terus terpuruk, penting,” demikian usul Koordinator Jubir Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, di akun Twitter pribadi miliknya, Jumat (12/10/2018).
Di dalam pasal 33 dan 34, lanjut Dahnil dilihatnya seperti tidak lagi menjadi kekuatan bagi bangsa dan Negara. “Pasal 33 dan 34 UUD 1945 sudah tidak lagi menjadi ‘ruh ekonomi’ Indonesia. Penguasaan sumber-sumber ekonomi strategis oleh asing menyebabkan kita tidak berdaulat sebagai bangsa. #AdilMakmur bersama @prabowo @sandiuno.”
BBM yang sempat naik kemudian diturunkan dalam hitungan jam pun bagi Dahnil sudah tepat karena, misal memperhatikan hal di atas tadi.
“Saya apresiasi Pak @jokowi membatalkan kenaikan BBM di tengah fakta daya beli masyarakat kita memang sedang sulit. Lapangan pekerjaan pun tak banyak tersedia. Dan, pertumbuhan ekonomi yang buruk.” (Robi/voa-islam.com)