View Full Version
Selasa, 16 Oct 2018

Pesan Mantan Jubir Presiden ke Indonesialeaks

JAKARTA (voa-islam.com)- Mantan Juru Bicara Presiden, Adhie Massardi angkat suara soal temuan-temuan indonesialeaks pekan lalu, sebut saja soal ‘buku merah’ yang diduga menyeret petinggi aparat kepolisian. Adhie misalnya saja memberikan pesan bahwa untuk melangkah lebih jauh, ada baiknya indonesialeaks dapat memastikan kondisi institusi penegak hukum.

Teman-teman di #IndonesiaLeaks sebelum melangkah lebih jauh harus yakin dulu ada institusi hukum kita yang sehat. Kalau semua institusi hukum masih sakit, semua temuan kejahatan yang dipublis itu rentan di balik menjadi fitnah/hoax. Seperti kini dialami DR. Rizal Ramli soal fakta impor ugal-ugalan,” demikan pesannya, di akun Twitter pribadi miliknya, Selasa (16/10/2018).

Indonesialeaks yang belakangan ini menjadi buah bibir sebelumnya juga telah memberitahukan bahwa, misalnya temuan-temuan pekan lalu menyangkut aparat kepolisian  dapat dipertanggungjawabkan.

Berikut penjelesannya yang dituangkan ke akun Twitter @inaleaks, Senin (15/10/2018):

Laporan investigasi #IndonesiaLeaks yang dirilis pekan lalu adalah terobosan jurnalistik yang patut dipuji. Terbitnya berita mengenai dugaan perusakan barang bukti dalam kasus suap impor daging yang sedang disidik Komisi Pemberantasan Korupsi adalah bukti bahwa teknologi digital bisa mendorong pengungkapan kasus yang sarat kepentingan publik.

Diluncurkan pada akhir tahun lalu, #IndonesiaLeaks memang sejak awal diniatkan sebagai kanal bagi informan untuk membocorkan rahasia yang penting bagi khalayak ramai. Identitas pelapor terlindungi dengan teknologi enkripsi berlapis yang tersedia di situs itu. Yang menarik, bocoran informasi yang diterima #IndonesiaLeaks tak langsung dipublikasikan, tapi diperiksa dulu oleh sebuah tim jurnalis lintas media lewat prosedur jurnalisme investigasi.

Hasilnya adalah sebuah laporan investigasi yang bisa dipertanggungjawabkan, bukan hoaks. Bocoran pertama yang diterbitkan melalui mekanisme ini terbit Senin pekan lalu.

Dipublikasikan serentak oleh media-media anggota #IndonesiaLeaks, isinya seputar dugaan tindak pidana perintangan penyidikan oleh dua penyidik KPK: Ajun Komisaris Besar Polisi Roland Ronaldy dan Komisaris Polisi Harun. Dokumen yang diterima #IndonesiaLeaks mengindikasikan keduanya merobek buku catatan keuangan yang seharusnya menjadi alat bukti penyidikan kasus korupsi. Di dalam buku itu, tertulis 19 catatan transaksi untuk individu yang diduga adalah Tito Karnavian ketika sang jenderal menjabat Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya.

Kini tindak lanjut atas laporan #IndonesiaLeaks berada di tangan para penegak hukum. Tak ada pilihan lain, KPK harus menuntaskan dugaan keterlibatan mantan penyidiknya dalam perkara perintangan penyidikan skandal suap impor sapi. Janji Presiden Joko Widodo untuk tidak mengintervensi temuan #IndonesiaLeaks dan menyerahkan sepenuhnya tindak lanjut kasus ini pada mekanisme hukum patut diapresiasi. Lepas dari itu, kolaborasi media massa dalam platform #IndonesiaLeaks merupakan inovasi penting yang perlu terus didorong.

Era kompetisi antarmedia kini perlahan digantikan oleh semangat bekerja sama. Makin banyak media yang bergabung, makin banyak warga negara yang bakal mendapat akses atas informasi penting yang berhak mereka ketahui. Tren ini sejalan dengan perkembangan jurnalisme di belahan dunia lain.

Di Belanda, misalnya, ada Publeaks.nl, yang beranggotakan lebih dari 20 media nasional dan lokal. Di Nigeria, belum lama ini terbentuk Leaks.ng, yang disokong delapan media. Di Amerika Selatan, delapan media yang membentuk Mexico-Leaks berhasil mengungkap skandal proyek pembangunan mansion bernilai jutaan dolar milik keluarga presiden.

Satu yang pasti, keberadaan mekanisme pelaporan ala #IndonesiaLeaks menjadi alternatif baru untuk pengungkapan kasus-kasus korupsi di negeri ini.

Tabir anonimitas yang disediakan teknologi ini berpotensi membuat banyak whistleblower yang selama ini bersembunyi di lorong-lorong gelap lembaga publik akhirnya punya kesempatan bercerita dengan aman. Harus diakui, #IndonesiaLeaks telah membuka akses bagi kontribusi warga secara langsung dalam kerja redaksi media massa. Ini perubahan radikal buat proses kerja jurnalistik.

Situs ini juga bisa memicu penguatan partisipasi publik dalam pengawasan pemerintah dan aparatnya. Inilah berkah penting keberadaan #IndonesiaLeaks dalam perjuangan panjang gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia.

(Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version