View Full Version
Selasa, 23 Oct 2018

Pembakar Bendera Tauhid: Ngaku Moderat tapi Radikal

JAKARTA (voa-islam.com)- Dengan demokrasi kita sedang menciptakan masyarakat yang dialogis dan moderat antara kelompok dan kepentingan. Tapi ada yang mengklaim moderat malah menjadi semakin radikal. Memang di dunia ini kita gak boleh mentang-mentang. Sepotong bumi untuk semua. #ArahBaru2019 

Kita membangun masyarakat moderat karena kita tau bahwa moderat adalah jalan agama juga adalah jalan negara. Negara tidak terbentuk kalau kita tidak menuju ke tengah. Agama tidak punya motif ekstrem sebab semuanya mengajarkan kebaikan, kedamaian dan cinta.

#ArahBaru2019

Begitulah hari-hari kita bersikap dalam negara. Pejabat dan rakyat, ormas dan parpol, pengusaha dan penyair, serta seluruh elemen harus komit dengan sikap moderat. Jika terjadi konflik akibat sikap ekstrem segera lakukan dialog. Kita tidak punya jalan lain. 

#ArahBaru2019

Begitulah kita melihat sikap sementara kelompok yang telah secara permanen menyatakan perang kepada kelompok lain. Sehingga melahirkan tindakan ekstrem yang berlebihan. Sebuah bendera bertulis kalimat syahadat dibakar. Karena dianggap bendera HTI. Ini ekstrem. #ArahBaru2019

HTI sudah secara sah berdasar hukum dibubarkan, tapi tidak kemudian segala hal yang identik dengan HTI menjadi terlarang. Kata Hizb, Tahrir, Indonesia tetap sah sebagai kata, seperti halnya Kalimat Tauhid adalah milik umat Islam yang tak ternodai hanya karena digunakan HTI. 

#ArahBaru2019

*Politisi PKS, Fahri Hamzah


latestnews

View Full Version