JAKARTA (voa-islam.com)- Digratiskannya jembatan tol Surabaya-Madura (Suramadu) oleh Jasa Marga dan diresmikan Joko Widodo sendiri selaku presiden dikritik oleh politisi Demokrat, Rachland Nashidik.
Setelah datang sendiri untuk membagikan sertifikat tanah, Presiden juga datang untuk meresmikan jalan tol. Bukan pembangunannya—yang sudah rampung sejak 2009—tapi cuma untuk menggratiskannya,” demikian cuitannya.
Padahal menurut Rachlan, cukuplah diumumkan oleh pejabat di bawah Presiden. “Presiden lain ngapain aja?”
Perlu diketahui, bahwa jembatan Suramadu menurut dia adalah jejak karya banyak Presiden. Digagas Soekarno, dilanjutkan perencanaannya oleh Soeharto, Habibie dan Gus Dur, lalu ground breaking oleh Megawati. “Dilanjutkan dan dituntaskan pembangunannya oleh SBY. Jokowi? Menggratiskannya sesaat menjelang Pilpres 2019.”
Dalam persepsi Rachland, timing peresmiannya oleh Jokowi pun dirasa perlu diperhatikan karena berdekatan dengan Pilpres 2019. “Boro-boro ikut membangunnya. Ikut memikirkan saja tidak. Tapi jembatan karya banyak Presiden itu ia gratiskan.
Tentu beliau punya pertimbangan. Kita cuma bisa mencatat: itu ia lakukan sesaat sebelum Pilpres 2019.”
Alasan Jokowi menggratiskan jembatan tol Suramadu disebut karena tarif yang terbilang mahal. (Robi/voa-islam.com)