View Full Version
Jum'at, 30 Nov 2018

Reuni 212 untuk Hentikan Efek Ahok yang Menjelma ke Berbagai Bentuk

JAKARTA (voa-islam.com)- Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Muhammadiyah, Mustafa Nahrawardaya mengatakan bahwa reuni 212 yang akan dilaksanakan pada Ahad nanti, selain untuk persatuan, juga merupakan bagian dari untuk menghentikan efek Ahok.

"Ahok memang sudah selesai. Tapi efek adanya Ahok itu tidak pernah berhenti,” ujarnya, Kamis (29/11/20180, di Jakarta.

Misalkan saja ia sebut ada yang menjelma menjadi partai, yang di situ ada unsur-unsur Ahok-nya. “Sunny ada di PSI. Lalu suara-suara PSI misalkan, ini dianggap sebagian umat Islam, terafiliasi dengan Ahok,” katanya.

Meskipun Ahok sudah selesai, ia kembali menekankan tapi jaring-jaring dari efek itu (yang) berkembang. Ada yang berbentuk parpol, ekonomi, budaya, yang ini, untuk negara Indonesia yang memiliki adat Timur kadang tidak cocok.

Misalkan seolah maki-maki itu dianggap biasa. Caci maki dianggap budaya. Orang saling tidak menghormati dengan yang sepuh, dengan alasan kebebasan berpendapat kemudian mereka bisa berbuat apa saja dengan mulutnya, itu dianggap biasa,” ia menyayangkan.

Padahal ini negara mayoritas muslim, yang harus menghormati adat ketimuran. Jadi ini menurut dia harus diluruskan kembali. “Meskipun bukan negara Islam tapi di sini mayoritas Islam, tolong hargai itu. Jadi bukan menyuburkan budaya-budaya seperti itu. Tapi kita harus kembalikan lagi,” katanya lagi.

Toh, katanya, Alquran dan Hadits boleh dipakai sebagai dasar untuk membentuk hukum sebuah negara. Tak masalah. “Oleh karena itu, jika untuk mengatur umat Islam maka setidaknya tidak ada lagi kata-kata misalkan yang diucapkan Ketua PSI menolak Perda syariah dan seterusnya.  Kan itu tidak ada larangan. Kalau dia berani di tempat umum, berarti perlawanan. Umat Islam akan menganggap ini sebagai perlawanan,” ia meneruskan.

Oleh sebab itu ucapan-ucapan seperti demikian harusnya tidak boleh terjadi lagi, apalagi diucapkan Ketua partai politik. “Seperti itu. Ini kan sudah terbuka. Ini adalah intinya persatuan sebenarnya (reuni 212),” tegasnya.

(Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version