JAKARTA (voa-islam.com)- Ketua Delegasi Konferensi Liga Parlemen dari Indonesia untuk Yerusalem, Fadli Zon menyebut bahwa rakyat Indonesia sejak dulu telah mendukung kemerdekaan Palestina. Isu mengenai Palestina selalu mendapatkan perhatian penting masyarakat Indonesia.
“Kehadiran saya, dan sejumlah anggota parlemen @DPR_RI lainnya dalam konferensi ini, merupakan bentuk dukungan bagi rakyat Palestina, mewakili rakyat Indonesia,” demikian cuitanya.
Menurut Fadli, rakyat Palestina memang tak boleh berjuang sendirian.
“Kita harus menggalang dukungan dunia untuk membantu rakyat Palestina. Inilah yang turut diupayakan oleh organisasi ini, yaitu melalui jalur diplomasi parlemen.”
Delegasi parlemen Indonesia ini juga selalu menyuarakan kepentingan rakyat Palestina. “Sejauh mana upaya diplomasi parlemen ini akan efektif, saya kira memang sangat tergantung pada posisi negara-negara Islam di tengah pergaulan dunia.”
Selama ini suara dunia Islam selalu disepelekan oleh kekuatan adidaya karena menurutnya kita sendiri tercerai-berai. Kesalahan dan kelemahan ini mestinya menurut dia segera disadari oleh negara-negara Islam pendukung Palestina.
Saya sampaikan bahwa mustahil negara-negara Islam bisa membantu rakyat Palestina jika negara-negara Islam sendiri terlibat dalam konflik dan perpecahan. Agar bisa membantu Palestina dengan efektif, kita harus menjadi negara kuat dan disegani.”
Contoh konkret, tambah dia, kita juga harus menolak rencana beberapa negara memindahkan kedutaannya di Israel ke wilayah Yerusalem! “Jadi, dukungan kepada Palestina akan berarti jika posisi diplomatik kita juga kuat. Ini pekerjaan rumah bagi Indonesia.”
Konferensi Liga Parlemen untuk Yerusalem digelar di Istambul, Turki, 14-15 Desember 2018. Konferensi ini diikuti oleh ratusan anggota parlemen yang merupakan delegasi lebih dari 75 negara.
Liga Anggota Parlemen untuk Yerusalem ini merupakan organisasi yang beranggotakan anggota-anggota parlemen dari seluruh dunia yang mendukung kemerdekaan Palestina. Konferensi Liga Parlemen untuk Yerussalem didukung penuh Parlemen Turki dan dibuka oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan.
(Robi/voa-islam.com)